Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk semua kelas di baik di sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP).

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Senin, mengatakan, hampir semua kegiatan di Kota Surabaya kini mulai berjalan normal, termasuk kegiatan wisata di Jalan Tunjungan.

“Saya mendorong PTM tidak hanya berlaku buat siswa SM maupun siswa kelas 6 SD saja, melainkan kelas-kelas lainnya diberi kesempatan untuk masuk juga,” kata Reni.

Menurut dia, jika ada orang tua tidak memberikan izin untuk mengikuti PTM itu tidak menjadi masalah, terpenting dia menegaskan untuk membuka semua kelas tidak hanya kelas 6 untuk SD.

“Untuk orang tua yang punya pilihan-pilihan tidak masalah yang masih berkenan untuk di rumah tidak apa-apa, tapi untuk SD buka, jangan hanya kelas 6 saja. Karena kondisinya pun kita lihat sekarang disini juga ramai,” kata Reni.

Menurutnya sekolah semestinya sudah memiliki sistem yang mengatur keamanan dan prosedur protokol kesehatan. Kalaupun kemudian nanti ada kasus, dia meminta sekolah menyiapkan mitigasi yang cepat.

“Misalkan, ada yang terpapar itu nanti mitigasinya disiapkan secara cepat. Tetapi bukan berarti kemudian kita lama tidak membuka PTM di sekolah,” katanya.

Apalagi pembukaan wisata Jalan Tunjungan beberapa waktu lalu pengunjungnya sangat ramai, Reni lantas memikirkan bagaimana nasib anak-anak yang sekolah.

“Kasihan anak yang sekolah, harusnya diberi kesempatan untuk memulai pembelajaran tatap muka. Itu saya kira yang harus mendapat perhatian, saya sangat berharap untuk segera PTM dibuka kembali dan diperlakukan untuk semua kelas,” katanya.

Ia berharap PTM segera dinaikkan dari 25 persen menjadi 50 persen secara bertahap sampai kemudian bisa mencapai 100 persen kehadiran.

“Semoga tidak ada gelombang baru, atau gelombang ketiga di bulan Desember atau mungkin di tahun depan, jaga kesehatan selalu, semangat selalu kita sama-sama doakan yang terbaik untuk Surabaya,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, saat ini boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang. Akan tetapi, pemkot berusaha memastikan bahwa pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM.

Setelah sekolah dinyatakan lulus asesmen, lanjut dia, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Setelah simulasi dinilai berhasil, maka sekolah itu diperbolehkan untuk buka dan melaksanakan PTM.

 

Sumber:

PTM di Surabaya diminta dibuka untuk semua kelas SD maupun SMP – ANTARA News Jawa Timur

 

Berita Serupa:

Seluruh Siswa SD dan SMP Surabaya Diminta Sekolah Tatap Muka, Ini Alasan di Baliknya | merdeka.com

DPRD Surabaya Minta PTM di SD Jangan Hanya Kelas 6… – JPNN.com

Seluruh Kelas di SD Diharapkan Bisa Gelar PTM,… – JPNN.com