Jakarta (31/10) — Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo), Reni Astuti, mendorong digitalisasi dalam pemantauan perkembangan kondisi jalan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Reni dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo beserta jajarannya pada Rabu (30/10/2024) di Gedung Nusantara, Kompleks DPR RI, Jakarta.

Dalam rapat tersebut, Reni Astuti meminta pemaparan progres pembangunan jalan di Indonesia hingga tahun 2024 dari Kementerian Pekerjaan Umum.

“terkait dengan target kilometer Jalan yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum di tahun 2024 ini capaiannya sudah sejauh mana, saya mohon nanti diperjelas dengan memberi keterangan jalan yang ada di kota dan juga jalan yang ada di desa”, ujar Reni

Reni menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus berdampak nyata pada kesejahteraan rakyat dan turut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Setiap proyek pembangunan, termasuk jalan, harus membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam berbagai artikel, disebutkan pembangunan infrastruktur itu harus berdampak kepada Kesejahteraan Rakyat diantaranya adalah terkait dengan peningkatan indeks pembangunan manusia, baik dari segi pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi,” ujar Reni.

Oleh karenanya, tidak boleh ada pembangunan yang luput, termasuk infrastruktur untuk akses masyarakat terhadap pendidikan. Reni mengangkat kasus nyata mengenai siswa yang harus mempertaruhkan keselamatan mereka dengan melewati jembatan rusak untuk mencapai sekolah. Ia menegaskan bahwa situasi semacam ini harus segera diatasi.

“Ada anak sekolah itu berangkat itu masih bergelantungan di jembatan yang rusak begitu. Saya sangat berharap fenomena-fenomena tersebut bisa direspon Kementerian dengan segera melakukan koordinasi. Kita di komisi 5 tidak mau ada lagi berita-berita yang kemudian ada anak sekolah yang tidak bisa berangkat hanya karena jalan/jembatannya rusak”, tambahnya.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menanggapi hal ini dengan komitmen untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang akan berfokus pada arah swasembada pangan, peningkatan pendidikan, kesehatan, serta energi bersih.

Ia menegaskan bahwa Kementerian PU akan memperkuat upaya peningkatan infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat.

“Kedepan kementerian PU akan banyak mensupport infrastruktur terkait bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, dan juga energi bersih (PLTS)”, ujar Menteri Pekerjaan Umum

Reni juga mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan sistem digital yang memungkinkan publik mengakses informasi kondisi jalan di seluruh Indonesia. Ia yakin transparansi ini akan mempercepat respons pemerintah terhadap masalah infrastruktur.

“Dengan digitalisasi, masyarakat dapat memantau progres pembangunan jalan, berpartisipasi dengan memberikan masukan, serta melaporkan jalan yang membutuhkan perbaikan,” jelas Reni.

Selain itu, Reni menyoroti pentingnya program pipanisasi air untuk mendukung swasembada air, dengan mengambil inspirasi dari kota-kota seperti Surabaya yang telah sukses mengelola kebutuhan air bersih.

Terakhir Ia juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan program padat karya dalam pembangunan infrastruktur, guna menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK dan masyarakat umum, sebagai upaya mengurangi tingkat pengangguran.