Surabaya (27/12) — Setelah pencarian intensif selama empat hari, balita yang hanyut ke selokan saat bermain hujan di Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Selasa (24/12/2024), akhirnya ditemukan.
Tim gabungan berhasil menemukan korban di Sungai Makmur, Wiyung, dekat Jembatan SMPN 34 Surabaya, pada Jumat (27/12/2024).
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo), Reni Astuti, turut menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya turut berduka cita atas tragedi ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Reni.
Reni juga mengapresiasi pemerintah kota Surabaya dan RS Dr. Soetomo yang telah membantu keluarga korban, baik dalam proses pemulasaran hingga mengantar jenazah untuk dimakamkan di daerah asalnya di Pasuruan.
Reni juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, termasuk tim SAR, BPBD Kota Surabaya, Tagana, Kepolisian, Koramil, jurnalis, dan masyarakat setempat.
“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua tim gabungan yang telah berusaha dengan sangat luar biasa. Ini adalah hasil kerja bersama dan doa dari seluruh pihak,” ujar Reni.
“Keberadaan tanaman eceng gondok yang memperlambat proses pencarian Alhamdulillah bisa teratasi dengan kerja sinergi dengan seluruh tim,” tambahnya.
Sebelumnya, Pada Kamis (26/12/2024), Reni Astuti juga turut hadir di lokasi untuk mengikuti proses pencarian korban bersama tim Basarnas, BPBD Kota Surabaya, dan elemen masyarakat lainnya.
Ia hadir dan bertemu langsung dengan keluarga korban di hari itu. Sekaligus memberikan semangat dan doa untuk adik MR yang masih belum ditemukan saat itu.
Lebih lanjut, politisi perempuan PKS tersebut juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
“Pastikan anak-anak tetap dalam pengawasan orang tua, terutama di tengah situasi hujan deras dan potensi banjir,” katanya.
Reni juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Ia menegaskan bahwa antisipasi bencana harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari koordinasi lintas instansi hingga memastikan saluran-saluran air dan sungai dapat berfungsi maksimal.
“Sinergi antara Pemerintah kota, Provinsi, pusat, dan BMKG sangat penting untuk mengurangi risiko bencana dan memastikan keselamatan warga,” tambahnya.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan perhatian terhadap infrastruktur drainase.
Reni berharap ke depan, langkah-langkah preventif yang lebih kuat dapat diambil demi menghindari insiden serupa terjadi kembali.
Komentar Terbaru