SUARA MERDEKA JATIM – Nama Reni Astuti tidak lagi parkir di DPRD Surabaya. Setelah 15 tahun bekerja di rumah rakyat Surabaya itu, Reni melanjutkan perjalanan politiknya ke Senayan.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berhasil mendulang suara tertinggi di dapil Jatim I dan duduk di DPR RI. Yakni, dengan 50.057 suara. Reni menuturkan, dirinya akan terus memperjuangkan pendidikan dan membuka lapangan kerja bagi kalangan anak muda di tanah air terutama warga Surabaya. Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya itu menyebutkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk dapat memberikan kesempatan kepada setiap anak muda Indonesia yang sudah lulus sekolah, supaya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi atau melanjutkan untuk bekerja.
Namun, lanjut Reni, tidak semua anak – anak memiliki pilihan melanjutkan ke perguruan tinggi. Kendati demikian, alumnus magister Unair itu menilai, mereka juga berpotensi memperoleh peluang pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. “Mungkin tidak semuanya punya pilihan kuliah, tapi punya pilihan bekerja. Ketika dia bekerja, negara harus menyiapkan kesempatan kerja dan meningkatkan skill mereka,” kata Reni Astuti ditemui Suara Merdeka Jatim, usai mengikuti sidang Paripurna Penetapan Pimpinan DPRD Surabaya, 9 Oktober 2024.
Reni menambahkan, ada hal yang tak kalah penting juga. Yakni, dukungan negara kepada anak bangsa yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tapi terbentur dengan kondisi biaya sekolah. “Kalau keluarganya mampu, mereka bisa membiayai sendiri. Tapi jika keluarga tidak mampu, pemerintah harus hadir membiayai. Partisipasi untuk pendidikan tinggi harus ditingkatkan jika kita ingin menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Reni.
Reni menyatakan, peran penting pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan gizi anak-anak. “Gizinya harus berkualitas, pendidikannya juga berkualitas. Negara harus hadir dalam kebijakan yang lebih luas, bukan hanya di daerah, tetapi juga di tingkat nasional,” paparnya. Reni juga berharap, supaya gagasan dari pemerintah daerah yang berhasil meningkatkan pendidikan mendapat apresiasi. Menurutnya, belum ada apresiasi atau penghargaan kepada daerah yang partisipasi pendidikan tinggi.
“Karena ini bisa menjadi langkah untuk mendorong daerah berkontribusi lebih dalam pendidikan, bersama dengan pemerintah pusat melalui kebijakan dan undang-undang,” terang Reni. Karena itu, Reni mengungkapkan, untuk langkah strategis, dirinya berharap antara kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dapat menciptakan sebuah peluang bagi anak-anak untuk terlibat dalam aktifitas yang produktif, baik bekerja maupun belajar.
“Tingkat pengangguran bisa ditekan, kriminalitas remaja juga bisa dikurangi dengan menyediakan aktivitas kerja atau belajar bagi mereka,” ucapnya. Reni mengaku prihatin terhadap tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dia menjelaskan, pengangguran tertinggi itu justru ada di SMK. “Dan kita semua tentu sedih melihat banyak anak terdidik yang akhirnya menganggur. Inilah yang harus kita atasi bersama,” pungkasnya.
Komentar Terbaru