Wakil Ketua DPRD SurabayaReni Astuti melihat, pasangan petahana Eri Cahyadi dan Armuji dalam dinamika Pilwali Surabaya semakin menguat.

Tantangannya adalah bagaimana kemudian pasangan ini, jika terpilih kembali akan melanjutkan dan memperbaiki program-program mereka.

“Hal ini harus terdefinisi dengan jelas,” ucap Reni Astuti, saat ditemui dalam agenda pemotongan hewan kurban Idul Adha 1445 hijriyah di DPD PKS Surabaya, Rabu (19/6).

Politisi PKS ini meminta agar Walikota dan Wakil Walikota petahana kembali kepada visi yang sudah disiapkan. Masyarakat akan bertanya, apakah visi yang sudah menjadi dokumen dalam RPJMD dan menjadi janji kampanye pada waktu lalu sudah terlaksana?

“Kalau bicara visi, berarti harus gotong royong membangun Surabaya menjadi kota kelas dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan,” ucap Reni.

“Surabaya menjadi kota kelas dunia, itu visi yang luar biasa, tantangan bagi next Walikota dan Wakil Walikota,” katanya.

Nah, apa yang akan dilanjutkan dan apa yang akan diperbaiki? Menurut Reni, ada lima misi yang harus benar-benar menjadi perhatian secara detail, apa yang sudah dicapai dan apa yang akan dilanjutkan.

Pertama, bicara tentang ekonomi. Ekonomi yang inklusif, bagaimana kondisi UMKM, sekarang sudah dimudahkan untuk perizinan, kemudian apakah pemberdayaan UMKM ini sudah benar-benar mengangkat dan menjadikan mereka naik kelas, dan sebagainya.

“Berapa yang sudah naik kelas dan yang belum? Mana UMKM yang sudah mandiri, mana yang masih menengah, mana yang masih membutuhkan pendampingan? Kemudian kalau mereka membutuhkan pendampingan modal, seperti apa solusinya? Ini bukan hal yang mudah!” ungkap Reni.

Kedua, terkait SDM unggul. Artinya, ini mengenai pendidikan dan kesehatan.

“Saat ini, bagi saya Surabaya tidak lagi bicara tentang pendidikan 12 tahun. Tapi sekarang kita sudah memberikan akses seluas-luasnya kepada anak Surabaya untuk masuk ke perguruan tinggi,” sebut anggota DPR RI terpilih Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) ini.

“Bahkan beasiswa kalau bisa tidak hanya sekolah di Indonesia. Kalau ada anak hebat, anak yang punya keunggulan, kasih beasiswa ke luar negeri. Karena mereka akan mendapatkan tantangan dan pengalaman besar yang nanti akan kembali untuk membangun Surabaya,” tegasnya.

Ketiga adalah tata ruang dan infrastruktur yang terintegrasi. “Di situ kita bicara tentang pengendalian banjir, transportasi, dan suhu yang sudah menjadi bahasan negara lain.”

“Bagaimana Surabaya menyiapkan hal ini, karena begitu pentingnya,” kata Reni.

Keempat, tentu saja terkait dengan birokrasi yang melayani. “Tidak boleh lagi ada pungli, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan warga mulai dari tingkat kelurahan sampai tingkat kota,” tegasnya.

Kemudian yang terakhir adalah keamanan dan ketertiban. Mulai dari penanganan dan pencegahan curanmor, termasuk penanganan persoalan-persoalan yang bersifat kriminalitas.

“Bagaimana menjadikan Surabaya menjadi kota yang kondusif. Kalau Surabaya sudah menjadi kota yang kondusif, aman dan nyaman, maka pertumbuhan ekonomi dipastikan akan melejit, investasi akan berdatangan, pengangguran akan berkurang karena kesempatan kerja semakin luas, kemudian kebutuhab dasar masyarakat kebutuhan akan terpenuhi. Itulah lima hal yang wajib menjadi perhatian serius next Walikota dan Wakil Walikota Surabaya,” tutur Reni Astuti.

“Saya menegaskan, jika Pak Eri dan Pak Armuji berlanjut ke periode kedua, mereka harus berkontemplasi, merenungi kembali lima misi yang ada ini, apa yang sudah dicapai dan apa yang masih belum. Tolong sampaikan hal ini!” tegas Reni Astuti.

“Sampaikan ke publik, dengan fakta menguatnya pasangan Eri-Armuji, mereka seharusnya tidak hanya menunggu rekomendasi dari elit-elit politik, tapi sampaikan program-program yang sudah tercapai dan akan dilanjutkan. Kalau masyarakat luas nyaman dan yakin, maka mereka pasti tertarik untuk melanjutkan keduanya,” imbuh Reni mengakhiri.