SURABAYA -Dana alokasi khusus (DAK) 2010 sebesar Rp 3,6 miliar dari pusat yang sedianya dialokasikan untuk membangun prasarana sanitasi belum tersentuh. Pemkot berdalih bingung mencari lokasi proyek untuk pembangunan.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi C DPRD Surabaya Reni Astuti. “Saya kaget saat melihat progres serapan anggaran di dinas cipta karya dan tata ruang ” (DCKTR). Ternyata, masih ada duit DAK yang nyantol  kata dia kemarin (1/9). Dia semakin kaget karena dana tersebut merupakan sisa DAK 2010. Artinya, dana itu tidak tersentuh,hampir dua tahun;ini. DAK bersumber dari APBN untuk membantu kegiatan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Besaran ,DAK ditentukan oleh peraturan menteri keuangan. DAK dialokasikan ke dalam sejumlah kegiatan. Di antaranya pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, air minum, dan sanitasi. Kucuran DAK dari pusat dari tahun ke tahun. merangkak naik. Pada 2011 dikucurkan DAK Rp 4918 miliar. Tahun ini pemkot menda-patkan guyuran hingga Rp 53 miliar. ‘Reni menilai, bila dana tersebut tak terserap paling gak akhir tahun ini, itu berarti ada kesalahan perencananan di pemkot. “Apa benar sulit membangunnya? Sayang kalau dana tersebut tidak dimanfaatkan” ucapnya. Menurut dia, bila dana tidak terpakai, pemerintah pusat akan merrrinta pemkot mengembalikannya ke kas negara. Menurut politikus PKS tersebut, saat reses lalu, pihaknya menerima banyak keluhan soal sanitasi itu. Di kawasan Penjaringansari, misalnya, warga berharap agar pemkot bisa membangun sarana MCK.

Jawa Pos