Perkampungan kumuh di bawah jalan Tol Dupak mendapat atensi khusus Wakil DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti dengan mendatangi langsung permukiman yang dikenal dengan nama Kampung 1001 Malam itu, Jumat (8/1).

Berinteraksi dengan beberapa penghuni kampung yang sebenarnya terisolasi oleh jalan tol tersebut, Reni menyempatkan memberikan sejumlah bantuan sembako dan uang tunai.

Dalam pernyataannya , alumnus Statistik ITS ini menyebut kawasan kawasan kumuh seperti Kampung 1001 Malam harus segera ditangani.

“Mereka masyarakat yang kurang beruntung, maka harus segera ditangani dengan melindungi dan mengedukasi. Jangan disalah-salahkan,” cetus Reni.

Pada kesempatan tersebut ,Reni meminta agar pemerintah kota segera mengambil tindakan agar tidak lagi ada masyarakat yang tinggal di kolong jembatan tol seperti yang ada di Dupak.

“Kalau mau direlokasi di Rusun, misalnya, ya harus segera dipikirkan caranya dan menjadi prioritas,” tegasnya.

Memang hunian kumuh ini sangat jauh dari kata layak. Untuk lokasi ini berada di tengah hunian rungsep yang ditempati sekitar kurang

lebih 175 an Kepala Keluarga (KK), 145 an diantaranya ber KK Surabaya dimana 16 KK pukulan tahun  tinggal di kolong jalan tol, sisanya di lahan antara jalan tol dan sungai.  Keberadaan kampung 1001 malam ‘terisolir’, dari perkampungan di sekitar kawasan Lasem Baru.  Sanitasi dan infrastruktur lingkungan tidak sehat buat tumbuh kembang anak-anak.

Akses menuju kesana pun berliku. Melintasi jalan setapak di bantaran Kali Anak, Morokrembangan, dan harus masuk dibawah beton Jalan Tol, serta melintasi kali menggunakan prahu tambang. Kampung yang sudah ada sejak tahun 1999 silam ini, berada tepat dibawah Jalan Tol Dupak.

‘Gapura’ berupa kaki beton menjadi pintu masuk kedalam perkampungan. Didalam, warga biasa berjalan dengan kondisi membungkukkan badan. Melewati lorong gelap selama lima menit, baru lah sampai kawasan rumah-rumah kumuh 1001 malam.

Pada kesempatan bertandang ke kawasan terpingirkan itu Reni juga mendata banyak warga Kampung 1001 Malam yang merupakan warga Surabaya belum mendapat bantuan sosial selama pandemi covid-19. 

“Mereka warga Surabaya, sebagian besar belum masuk database MBR serta masih banyak yang belum tersentuh bantuan sosial dimasa pandemi covid-19.  Maka wajib bagi Pemkot untuk menjadikannya prioritas. Dewan akan mendukung penuh,” ujar legislator PKS ini. 

Sumber:

Reni Dorong Pemkot Tangani Perkampungan Kumuh di Kolong Tol Dupak | Harian Bhirawa Online

Berita Serupa:

Reni Astuti : Pemkot Segera Carikan Solusi Kampung Kumuh 1001 Malam Kolong Tol Dupak | jurnalberita.id