Surabaya- Penganggaran bangunan rusak khusus sekolah, didesak dewan agar ada penambahan anggaran. Pasalnya, sampai saat ini, masih ada ratusan bangunan sekolah yang rusak. Dan pada RAPBD 2012, pemkot hanya menganggarkan perbaikan dan pembangunan sekolah hanya sebesar Rp173 miliar.

Dengan anggaran sebesar itu, rinciannya untuk SD sebesar Rp142 miliar dan SMP dan Rp31 miliar. Komisi C DPRD Surabaya menilai, anggaran itu masih kurang padahal banyak sekolah yang harus diprioritaskan diperbaiki.

Anggota Komisi C, Reni Astuti mengatakan, anggaran tersebut memang ada peningkatan dibandingkan tahun 2011 untuk perbaikan dan pembangunan sekolah. Bahkan pemkot juga menerima tambahan anggaran dari pemerintah pusat berupa dana alokasi khusus (DAK) sarana dan prasarana sebesar Rp23 miliar. Selain itu ada DAK peningkatan mutu Rp30 miliar serta Dana Peningkatan Prasana (DPP) Pendidikan Rp2,5 miliar.

Komisi C juga menyarankan agar ada efisiensi anggaran. Karena hampir setiap tahun ada pengadaan alat tulis dan kantor di setiap SKPD. Dewan menyarankan, anggaran itu bisa saja dihapus dan dialihkan untuk perbaikan sekolah.

Jika efisiensi ini dilakukan, maka akan terjadi penghematan luar biasa pada 2012. Untuk belanja modal diperkirakan akan ada penghematan Rp350 miliar dan pada belanja barang dan jasa sebesar Rp100 miliar.

“Dalam pembahasan RAPBD 2012, kepala Bappeko berjanji akan melakukan penghematan tersebut,” aku Reni.

Intinnya, Pemkot Surabaya harus memberikan skala prioritas untuk sekolah yang rusak. Jika tidak, maka akan banyak gedung sekolah yang ambruk.

Centroone.com, 02 Desember 2011

Oleh: Windhi Ariesman-Editor: Vivi Irmawati