Senin, 30 Juli 2018 jam 08.56 pagi saya menerima pesan lewat japri whatsapp yang menginfokan ada anak warga Surabaya Ady Slamet Nugroho (ADS) usia 10 tahun yang perlu mendapatkan perhatian dan bantuan.

Untuk memastikan bahwa info yang saya terima benar, sekitar 10.45 saya mendatangi rumah anak tersebut di wilayah Jalan Kedung Baruk.  Saat mengobrol dengan pihak keluarga saya baru tahu jika info pesan yang saya terima sudah viral di sosmed.

Saat saya berkunjung ADS lagi tidur, kata bapaknya masih ngantuk karena semalam baru pulang dari RSUD Dr. Soewandhi.  Saya ditemui orangtua dan neneknya. Kepala Puskesmas Kalirungkut dan kepala kelurahan dan beberapa pegawai pemkot juga berada disana tengah berkunjung.  Pihak puskesmas menyampaikan anak ini mengalami Gizi Buruk. Berat Badan saat ini 17 kg.  Sempat juga ngobrol dengan bu RT yang punya andil menginfokan kondisi ADS ke pemkot melalui kelurahan setempat.

Info orangtuanya  anak ini terlahir sehat.  Juga bisa sekolah sampai kelas 1 SD.  Saat mau kenaikan ke kelas 2 mengalami sakit.  Hingga kini tidak sekolah karena kondisi kesehatannya.

 

Rutin tiap minggu  menjalani rawat jalan rehab medik di RSUD Dr. Soetomo.

 

Senin 30 Juli sore hari, ADS kembali dibawa ke RSUD Dr. Soewandhi untuk mendapatkan penanganan intensif.  RS membentuk tim khusus Penanganan Gizi Buruk dengan melibatkan berbagai dokter spesialis di antaranya dokter spesialis anak, spesialis rehab medik, spesialis kulit, spesialis patologi anatomi, spesialis radiologi, dan spesialis orthopedi anak.   Saya apresiasi langkah Pemerintah Kota Surabaya.  Perhatian ini juga bentuk perwujudan Surabaya sebagai Kota Layak Anak.

Kedepan perlu dipastikan lagi melalui Kelurahan dengan dibantu RT RW dan kader kesehatan jika ada anak-anak dengan gejala dan dugaan  gizi buruk bisa segera terdeteksi.  Orangtua juga harus rajin mengikutkan  anak-anaknya ke posyandu, juga datang ke fasilitas kesehatan puskesmas jika berat badan anak terus menurun.

Sosialisasi dan edukasi kesehatan perlu ditingkatkan.  Pendekatan tenaga kesehatan kepada masyarakat  juga harus dilakukan secara bersahabat dan persuasif.  Puskesmas harus proaktif menjalani fungsi utamanya menyehatkan masyarakat.

Selasa, jam 13.00 saya datangi lagi untuk mengetahui perkembangannya.  Saat saya datang anaknya lagi duduk di tempat tidur didampingi ibu-bapaknya. Lancar diajak berkomunikasi. Bisa njawab salam.  Saat saya tanya kalau besar cita-citanya jadi apa dengan mantab menjawab  jadi Polisi.

Juga bisa  tersenyum dan tertawa saat diajak guyon.  Info bapaknya ADS suka mewarnai dan pernah juara saat lomba mewarnai saat sekolah di TK.

Siang  itu saya ajak mewarnai dan menulis angka dan bisa

Pendidikannya mesti dilanjutkan.

Semoga bisa belajar melalui pendidikan non formal kejar paket A.

 

Semoga kondisi nanda ADS  terus membaik.

Berat badan bisa mencapai normal dan sehat.  Terus tumbuh sehat semangat dan cita-citanya terwujud…..Aamiin….

 

Reni Astuti

Anggota DPRD Surabaya

 

gizi buruk

FB_IMG_1533224689614

FB_IMG_1533224709231