Perjuangan para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Surabaya dalam melayani pasien Covid-19 patut diacungi jempol. Kerja keras mereka dalam merawat masyarakat yang terpapar tak pernah henti dilakukan. Bahkan, sebagai garda terdepan, mereka rela mengorbankan nyawa menjadi taruhannya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, sejak awal pandemi hingga saat ini ratusan nakes sudah terpapar Covid-19. Sedangkan IDI Kota Surabaya menyebut ada 270 dokter yang terpapar Covid-19.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mendorong Pemkot Surabaya untuk memperbantukan relawan kesehatan  ke puskemas-puskesmas. Pasalnya banyak nakes di yang isolasi mandiri. Dan itu sangat berpengaruh pada  operasional puskesmas 24 jam.

“Sebenarnya relawan kesehatan itu perlu untuk diperbantukan di puskesmas. Utamanya puskesmas yang nakesnya memang benar-benar kekurangan. Supaya beban kerjanya tidak tidak terlalu berat yang khawatirnya nanti mereka sakit,” kata Reni kemarin.

Reni mengaku para nakes di sejumlah puskesmas yang dikunjunginya tidak mengeluh. Namun, dirinya prihatin terhadap beban kerja nakes yang sangat tinggi. “Pemerintah harus perhatikan keselamatan dan kesehatan mereka,” ungkapnya.