Momen Hari Santri 2021, mendapat perhatian tersendiri bagi Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti. Pasalnya politisi PKS ini berkunjung ke Pesantren Jauharotul Hikmah (JeHa), Jumat (22/10).

 

Pesantren JeHa berdiri sejak 2008 silam. Lembaga pendidikan ilmu agama non-profit yang berlokasi di wikayah eks lokalisasi Dolly ini menyimpan segudang cerita dari santri-santri asuhnya.

 

Diantaranya beberapa santri wati, yang ditemui Reni saat datang dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di wilayah  Putat Jaya.

 

“Diketahui santri cilik ini, mereka berumur 6 tahun. Keduanya ditinggal orang tuanya sejak usia 2-3 bulan saat lokalisasi Dolly ditutup” ungkap Reni. Ketika ditanya mengenai keinginan untuk sekolah, keduanya dengan penuh semangat menjawab iya.

 

Terpisah seusai acara, Reni menghampiri keduanya lalu bercengkrama bersama sembari bersenda gurau. Terlihat raut ceria dan lucu keduanya saat berkomunikasi dengan Pimpinan DPRD ini.

 

“Saat ini status surat-surat maupun dokumen akte kelahiran dan KK tidak dimiliki oleh para santri cilik ini,” imbuh Reni. Pihaknya juga mengatakan akan berupaya membantu agar tahun depan saat memasuki jenjang SD urusan administrasi telah selesai.

 

Saat diwawancarai, Nazih, pengurus Ponpes JeHa pun menyebutkan bahwa untuk menjadi santri di pesantren  semestinya juga menyertakan akte kelahiran dan KK. Namun baginya ada pengecualian bagi kasus demikian.

 

Dirinya tidak ingin kendala identitas keluarga menjadi penghalang bagi keduanya dan teman-teman lainnya untuk mengenyam pendidikan agama.

 

“Anak-anak ini punya hak untuk memiliki akte kelahiran dan KK, kita mesti bantu semoga lancar agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya,” tegas Reni.

 

Terakhir, Reni memberikan semangat kepada keduanya. Saat ditanya mengenak cita-cita mereka, santri cilik tersebut kompak menjawab ingin jadi dokter.

 

Gelak tawa mewarnai percakapan antara santri cilik bersama Reni serta para pengurus Ponpes lantaran tingkah menggemaskan keduanya mejawab celetukan-celetukan yang dilontarkan ketika ditanya oleh pimpinan dewan tersebut.  Reni tampak haru namun terus  menghibur dan menyemangati, kedua anak itu pun terlihat senang dan sesekali menganggukan kepalanya.