Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyambangi kediaman Danrian di daerah Simomulyo pada Senin (24/05) sore. Kunjungan Pimpinan Dewan ini merupakan kali ketiga, sebelumnya pada 10 Mei dan 17 Mei lalu. Tampak saat ditemui di ruang tengah, Danrian tengah duduk di kasurnya. Menurut ibundanya, Ngateminah, kondisi Danrian semakin baik. “Tidak hanya digerakan, sekarang sudah bisa diluruskan dan ditekuk,” ujarnya.

Reni Astuti menyampaikan kondisi terkini Danrian yang meski masih belum sepenuhnya pulih dan bisa berdiri kini Andri, sapaan akrab Danrian, semakin menujukan kemajuan yang positif setelah mendapat penanganan di RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya pada kunjungan kedua (17/05). “Alhamdulillah kian membaik, wajahnya seger, badannya sehat dan sudah sumringah sekarang,” papar Reni dengan ekspresi bahagia.

Pimpinan DPRD Surabaya ini datang dengan membawa hadiah untuk Danrian. Meski tampak malu, Danrian terlihat senang dan antusias menerima hadiah mainan pemberian politisi perempuan PKS ini. Hadiah berisikan mobil remote control itu terus ia pegang dan perhatikan. Anak usia 8 tahun ini merasa gembira, nampak dari sorotan matanya yang tertuju pada mainan yang ia taruh di pangkuannya.

Puskesmas Simomulyo juga memberikan asupan gizi berupa makanan tambahan balita dan susu. “Ini diberi salep kakinya Danrian dan besok mulai kontrol secara rutin satu pekan sekali, berangkat pakai ojek online ke RS BDH untuk rawat jalan,” ucap Ngateminah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada legislator fraksi PKS ini yang telah membantu hingga kondisi anaknya semakin sehat.

Setelah menjenguk Danrian, Reni kemudian bertolak menuju Puskesmas Simomulyo untuk memantau informasi pelayanan kesehatan dan melakukan koordinasi terkait penanganan pendampingan asupan gizi Danrian. Setibanya di Puskesmas, dirinya ditemui oleh Kepala Puskesmas Simomulyo.

Menurut penuturannya, puskesmas saat ini terus memantau dan melakukan pendampingan gizi secara intensif dengan memberikan tambahan makanan dan susu. Semasa Danrian balita, Puskesmas Simomulyo juga pernah melakukan monitoring dan intervensi selama 2 tahun untuk menangani Danrian dengan kondisi gizi kurang.

Kebutuhan asupan gizi anak-anak, ujar Reni, perlu terus diperhatikan. “kita terus pantau dan kawal. Saya mengkhawatirkan ada anak-anak lainnya seperti Danrian yang tidak diketahui kondisinya. Perhatian dan bantuan sudah semestinya dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang anak-anak Surabaya baik dan optimal,” paparnya.

Terakhir, kepala Puskesmas Simomulyo ini memberi tanggapan kepada Reni berupa kesiapan dari pihaknya untuk terus memantau dan mendampingi kondisi Danrian ke depannya. “Siap, dari kami terus melakukan monitoring kondisi dan pendampingan gizi dari Danrian,” imbuhnya.

Sekedar informasi, penanganan di awal sempat menunggu kesiapan orang tua dahulu sebelum berobat karena merasa takut anaknya bila dioperasi serta masih adanya persoalan administrasi kependudukan. Namun setelah Reni Astuti melakukan koordinasi dengan pihak terkait, urusan adminduk bisa tertangani hingga akhirnya Danrian bisa dirawat di RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya tanpa dikenai biaya.