Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (Rehabsos Rutilahu) tahun 2021 dengan target 842 unit rumah. Target tahun ini turun dari target tahun 2020 yang targetnya mencapai 1.000 unit. Namun karena pandemi Covid-19 yang terealisasi tidak mencapai target.

Namun menurut Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, seharusnya Pemkot tidak perlu melakukan penurunan target untuk bedah rumah dengan alasan refocusing anggaran atau pengalihan anggaran untuk pandemi Covid-19. “Ini kan juga sama-sama masalah sosial dan kemanusiaan jadi sama pentingnya untuk bedah rumah ini,” katanya, Kamis (4/2).

Menurut Reni, saat ini masih ada warga Surabaya yang rumahnya jauh di bawah kata layak. Apabila target untuk rehabilitasi rumah tidak silau secara massif, maka akan jauh lebih memprihatinkan kehidupan warga dengan kondisi rumah yang kurang layak. “Apalagi kan kalau untuk sosial tidak boleh ada pengalihan anggaran karena ini harus segera diimplementasikan untuk pemenuhan hak warga,” tegasnya.

Reni menyarankan agar pemkot segera mendata seluruh warga yang hendak direhab rumahnya. Karena pandemi juga menimbulkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Obyektif dalam penilaian bedah rumah ini juga harus dilakukan. Karena banyak yang kemarin targetnya 1.000 tapi baru 400 sekian yang baru terealisasi. Padahal anggaran untuk bedah rumah di APBD kita cukup sebetulnya,”ungkapnya.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, tahun ini target bedah rumah tersebut mengalami penurunan target karena adanya pembagian anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya (refocusing anggaran). Namun, di tahun ini, meski pandemi belum sepenuhnya mereda, pemkot mengaku masih cukup optimistis target 842 unit itu dapat terealisasi. “Mudah-mudahan tidak ada kendala untuk rehabilitasi rumah,” katanya.

Febri menjelaskan, tahun lalu bedah rumah hanya mencapai 461 unit, jauh dari target 1.000 unit rumah. Satu rumah dianggarkan sekitar Rp 33 juta yang diambilkan dari APBD Kota Surabaya. Untuk rumah yang akan dibedah itu harus sesuai dengan ketentuan, namun yang jelas bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Ini berlaku untuk semua rumah yang masuk rekomendasi Rutilahu. Nominal ini untuk rehabilitasi rumah agar lebih baik dan sehat,” jelasnya.

Sumber:

Dewan Kritisi Penurunan Target Bedah Rumah di Surabaya (jawapos.com)

Berita Serupa:

Dewan Minta Tidak Ada Lagi Pengurangan Kuota Bedah Rumah, Pemkot Surabaya Lanjutkan Program Rutilahu – Surya (tribunnews.com)

Pengajuan Usulan Bedah Rumah di Surabaya Terus Berdatangan, Dinsos: Sudah Tercatat Ratusan – Surya (tribunnews.com)