SURYA.co.id | SURABAYA – Lima tahun ke depan, arah pembangunan Surabaya sudah ditentukan dengan dilantiknya wali kota baru, Eri Cahyadi dan wakilnya Armudji.

Banyak tantangan dan peluang akan dihadapi keduanya di era pandemi covid-19.

DPRD Kota Surabaya siap berkolaborasi dan mendukung penuh setiap kebijakan pemerintahan baru di bawah Eri-Armudji.

Memajukan kota dan menyejahterakan warga menjadi tantangan terberat saat pandemi masih belum terhenti.
Keduanya dilantik persis saat setahun warga dilanda pandemi.

“Bukan perkara mudah saat situasi saat ini. DPRD siap mendukung kebijakan Pemkot (Pemerintah Kota) untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, Minggu (28/2/2021).

Reni menyebut bahwa yang menjadi perhatian utama saat ini adalah sistem kesehatan, sosial, dan pemulihan ekonomi. ‘

Tentu menjadi tantangan berat karena Eri-Armudji harus menjalankan program di tengah pandemi.

Sebaiknya program harus didesain untuk mengatasi dampak pandemi. Reni menyatakan, salah satu tantangan terbesar adalah lini kesehatan.

Kasus positif covid-19 di Surabaya menyentuh angka 201.268 orang. Namun 92,6 persen sembuh dan 1.323 warga meninggal.

Reni meyakini wali kota baru akan membuat langkah strategis dan efektif untuk menjadikan Surabaya zona hijau.

Berbagai pihak wajib dilibatkan, mulai Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) hingga masyarakat.

Adanya laboratorium kesehatan daerah untuk penanganan covid-19 harus makin cepat. Tracing bisa dilakukan lebih masif dan menyeluruh.

Sosialisasi dan upaya lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan juga harus gencar dilakukan.

Tingginya angka kasus pandemi akan bedampak pada ekonomi warga.

Data tahun lalu menunjukkan, pertumbuhan ekonomi di Surabaya mengalami kontraksi -4,8 persen.

Sedangkan angka kemiskinan dari 4,51 persen pada 2019, naik menjadi 5,02 persen di tahun 2020.

Sulit Pekerjaan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku banyak mendapati warga yang mengeluh perihal kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan di tengah pandemi.

Lapangan pekerjaan terbatas, sedangkan jumlah karyawan yang terkana PHK (pemutusan hubungan kerja) naik.

Mereka yang telah bekerja dan mengandalkan penghasilan harian juga mengaku bahwa pemasukan tak lagi bisa mencukupi kebutuhan.

Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armudji harus segera melakukan langkah cepat demi menyelamatkan ekonomi warga ini. Beberapa langkah bisa dilakukan.

Di antaranya, mendorong daya beli masyarakat terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kini banyak tumbuh. Di tengah pandemi, kehadiran UMKM makin menjamur.

Namun, hal itu tak sebanding dengan daya beli masyarakat yang menurun.

Maka, APBD Kota Surabaya Rp 9,8 triliun, sebagian bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Dukungan UMKM salah satunya dengan program padat karya. Yakni, dengan melakukan pendampingan dan pelatihan pada pelaku UMKM. Produksi digenjot.

Gunakan produk UMKM untuk kebutuhan Pemkot,” katanya

Sumber:

DPRD Dukung Pulihkan Ekonomi Warga, Reni Astuti: Prioritaskan Program Atasi Pandemi – Halaman all – Surya (tribunnews.com)