SURABAYA – Gerakan Mahasiswa Keadilan (Gema Keadilan) Kota Surabaya menggemakan Deklarasi Arek Suroboyo Anti Miras dan Terorisme. Ini disampaikan disela lomba band akustik religi, di Mustafa Center, Royal Plasa, Sabtu (2/6/218).

Deklarasi yang dipimpin Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur sekaligus Penasihat Gema Keadilan Jawa Timur Ustadz H. Arif Hari Setiawan, ST., MT tersebut mengusung tekad pemuda-pemudi Surabaya untuk memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Pancasla dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dimulai dari diri sendiri, keluarga serta lingkungan masyarakat.

Pemuda-pemudi Surabaya siap memerangi peredaran miras dan tegas menolak segala bentuk terorisme. Siap berperan aktif memberikan informasi bila mengetahui dan menemukan peredaran miras dan tindakan terorisme kepada pihak yang berwenang.

Pemuda-pemudi mendukung sosialisasi dan kampanye kepada keluarga, tetangga, masyarakat tentang bahaya miras dan terorisme. Selain itu, mengajak masyarakat Surabaya bersama-sama memerangi miras dan terorisme.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti. S.Si mengapresiasi lomba band akustik religi serta deklarasi yang digelar Gema Keadilan mahasiswa yang merupakan organisasi sayap DPD PKS Kota Surabaya. Gema Keadilan mewadahi mahasiswa dan remaja.

“Bicara dan mendengar Gema Keadilan selalu identik dengan spirit, semangat yang dimiliki anak muda. Lomba ini wujud seni sebagai olah rasa dan karsa manusia. Dengan rasa dan karsa kita bisa lebih mencintai Kota Surabaya,” kata Reni saat sambutan disela perlombaan.

Politisi PKS ini menyampaikan posisinya di Komisi D DPRD yang membidangi pendidikan, kesehatan, termasuk di dalamnya ada pemuda dan bidang olahraga. Menurutnya, Pemkot Surabaya memberi kesempatan besar serta fasilitas untuk pemuda-pemudi dan semua warga kota melakukan aktivitas positif.

” Apa yang dilakukan Gema Keadilan ini positif untuk menunjukkan dan lebih meningkatkan rasa cinta Tanah Air, cinta NKRI. Tadi ada semangat menolak miras dan tolak terorisme untuk perkuat persatuan kita. Semangat menjauhi miras, menolak semua kekeradan, aksi teror yang belum lama ini terjadi di Surabaya. Warga Surabaya dewasa dan bijak menyikapi kekerasan,” papar wakil ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya ini.

reni-2

Ketua  Gema Keadilan Surabaya Sony Sulaksono bersyukur atas sudah terselenggaranya kegiatan Gema Keadilan dalam lomba akustik religi sekaligus deklarasi damai Arek Suroboyo anti miras dan anti terorisme. “Semoga kedepan Kota Surabaya semakin aman, maju dan mendunia,” harap Sony.

Sekadar diketahui, pada lomba akustik religi diikuti 14 grup asal sekolah dan universitas di Surabaya. Tegar Adil selaku salah satu panitia menyebut respon peserta cukup bagus. Ada banyak indikator penilaian untuk tiap grup yang dituntut membawakan dua lagu.

reni-1

Tampilan, keserasian gerak, aransemen, artikulasi, penguasaan panggung, tingkat percaya diri, gestur tubuh dan lainnya menjadi indikator penilaian oleh juri yang diketuai ustadz Baim.

Peserta yang tampil mampu menyita perhatian sesama peserta dan pengunjung salah satu pusat perbelanjaan tersebut. Grup IBM Kids Cool adal SMKN 1 yang menjadi grup band pertama tampil, disusul grup Joy Stick dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan lainnya. (rel)