Perayaan Hari Ibu Nasional (22/12) kali ini terasa berbeda lantaran bersamaan dengan pandemi COVID-19. Tidak sedikit di saat seperti ini momen kebersamaan keluarga khusunya ibu dan anak saling berjauhan karena terpisah jarak. Namun, kondisi demikian tidak lantas mengurangi antusiasme perayaan perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa. Hal ini sebagaimana kegiatan “Semarak Hari Ibu” oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti.
Pada peringatan tersebut, Reni Astuti mengajak para muda-mudi generasi milenial sekaligus emak-emak untuk membagikan momen kebersamaannya di sosial media. Perayaan (lomba) Semarak Hari Ibu ini mengangkat tema Ibu, Pulihkan Negeri kala Pandemi. Alumnus lulusan ITS tersebut juga menyebutkan bahwa, “di masa yang serba sulit seperti sekarang, penting untuk kita dapat saling memberi apresiasi, khususnya kepada ibu-ibu hebat masa kini”
Terdapat berbagai hadiah menarik dalam penyelenggaraan lomba bertajuk peringatan Hari Ibu ini. Para peserta diminta untuk menceritakan pengalaman paling berkesan dan berbagi inspirasi tentang perjuangan ibu-ibu tangguh Surabaya di masa pandemi. Terdapat sejumlah buku, piagam penghargaan ibu tangguh, hingga hadiah senilai Rp. 3000.000,- yang semakin memeriahkan agenda #HariIbuBarengReniAstuti.
“Hal yang ingin kita coba tunjukan adalah dedikasi maupun perjuangan luar biasa dari emak-emak hebat Surabaya agar kegiatan baik semacam ini bisa berlanjut serta semakin luas manfaatnya dengan saling berbagi cerita berkesan di Hari Ibu”
— Reni Astuti
Para pemenang juga turut memberikan pesan dan kesannya dalam menyemarakan Semarak Hari Ibu. Novie Purwantie – pemenang lomba juara 1 – dalam kesempatan ini memaparkan rasa bahagianya, “Alhamdulillah, senang sekali dan tidak menyangka sambil berlari memeluk Emak yang melihat televisi”. Baginya ini adalah pengalaman pertama memenangkan lomba cerita. “Saya jadi semakin semangat menulis”, tambahnya.
Tidak ketinggalan Hamim selaku pemenang ke-II juga mengekspresikan rasa syukurnya terpilih sebagai salah satu cerita paling inspiratif. “Alhamdulillah, meski masih ada trauma atau paranoid ketika mendengar COVID-19, saya meyakini bahwa kita sedang berjuang bersama-sama dalam menghadapi pandemi yang telah merenggut banyak hal ini” pungkasnya. Bagi Hamim, menulis adalah cara untuk self-healing.
Terakhir, mereka menyampaikan bahwa adanya kegiatan ini turut serta menambah semangat dan kembali menyadarkan bahwa mereka tidak berjuang sendirian di masa sulit layaknya situasi pandemi ini. Selain itu, adanya penyelenggaraan Hari Ibu juga sebagai sarana untuk saling menguatkan dan menjadi teman cerita maupun berbagi. “Emak-emak kudu setrong! Terima kasih kepada bu Reni dan pihak penyelenggara”, tutup salah satu pemenang juara Semarak Hari Ibu. Cerita lengkap mengenai lomba berbagi kisah berkesan Semarak Hari Ibu dapat diakses di laman Facebook, Fanspage, dan Instagram Reni Astuti Surabaya.
Komentar Terbaru