SURABAYA – Kesungguhan dan keikhlasan Reni Astuti, S.Si,. untuk mendengar, mengawal serta memperjuangkan aspirasi (warga) tidak perlu diragukan lagi. Apresiasi tidak cuma disampaikan warga, pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun menyampaikannya.

Salah satunya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Irvan Widyanto. Irvan yang mantan Camat Rungkut ini menilai Reni sosok konsisten mengemban amanah sebagai anggota dewan.

Tidak berlebihan jika Irvan dalam beberapa kali kesempatan bertemu Reni di acara warga selalu menyampaikan apresiasinya. “Bu Reni wakil rakyat sebenarnya,” kata Irvan ketika menghadiri peresmian sekaligus relokasi sementara Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Bentul I ke areal Colors Media Buillding (Studio Colors Radio) Jalan Bendul Merisi, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, beberapa waktu lalu, tepatnya Senin (15/1/2018).

Sejak akhir Desember 2017, pemkot sosialisasi ke pemilik stand PKL di Jalan Bentul. Mereka diminta melakukan pembongkaran untuk normalisasi saluran.

Selama pengerjaan fisik saluran berlangsung, PKL berjualan di area studio Radio Colors. Pindahnya PKL ditandai peresmian, bahkan talk show. Selain Reni yang hadir, Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto, Camat Wonocolo Denny Christophel Tupamahu, Endrasara selaku Wakil Direksi Colors Media Buillding, Lurah Bendul Merisi M Taufik, serta PKL.

“Kebahagiaan kita adalah kebahagiaan bapak, ibu PKL Jalan Bentul. Kesedihan mereka adalah kesedihan kita. Saya sampaikan terima kasih kepada Radio Colors yang dengan luar biasa berinisiatif (mempersilahkan PKL memanfaatkan lahannya). Sebagai tetangga yang baik menolong tetangganya. Manusia yang bermanfaat adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga rating radio meningkat, pendengarnya banyak,” kata Reni.

Reni yang juga wakil ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F PKS) DPRD Surabaya sempat mendatangi dan berdialog dengan PKL di tempat barunya itu. PKL mengaku senang karena tidak dipungut biaya.

“PKL senang tidak ada biaya sewa. Kalau listrik itu hal yang wajar. Mereka (PKL) ucapkan terima kasih. Mereka tidak percaya diberi tempat,” imbuhnya.

Reni berpesan ke PKL bahwa keberadaan mereka di halaman studio radio bersifat sementara. Dia berharap penataan PKL ke depan bisa berjalan sebagai bentuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang selama ini didukung Komisi D.

Dari penataan PKL, menurut Reni, diharapkan kawasan Jagir dan Bendul Merisi berkembang dan banjir bisa diatasi. Pada kesempatan talk show Reni mengingatkan bahwa permukaan tanah Surabaya rendah sehingga mudah banjir.

Normalisasi saluran sekaligus penataan terus dilakukan pemkot, namun tidak boleh menggusur warga kecil. “Harapannya ke depan ada sentra PKL di Jalan Bentul lagi dengan sistem bongkar pasang. Perkiraannya Februari sudah kelar untuk pengerjaan saluran. Pemkot komitmen langsung melakukan pembangunan setelah pembongkaran. Dan ini dibuktikan, setelah pembongkaran warung PKL besoknya material langsung datang,” papar Reni.

Reni meminta lain hari pemkot bisa mengedepankan dan terlebih dulu sosialisasi sebelum penertiban. Sehingga PKL dan warga tidak kaget. Bisa dijelaskan alasan dan ke depannya pasca penertiban.

Kepala Satpol PP Irvan Widyanto mengapresiasi sosok Reni Astuti. “Bu Reni wakil rakyat sebenarnya. Benar-benar wakil rakyat,” sebut Irvan.

Alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini menyebut keberadaan PKL di areal studio Radio Colors merupakan jalan Allah yang tidak diduga dan disangka. Pihak radio tergerak memberi tempat.

“Ini sebuah spontanitas untuk mewadahi semua pihak, termasuk PKL. Ke depan konsep seperti ini harus diterapkan semua pihak. Ada perda yang mengharuskan mall menyediakan lahannya untuk space PKL, dan ini perlu didorong,” sebut Irvan.

Mantan Camat Rungkut ini menegaskan PKL bukanlah musuh namun mitra pihaknya. Dalam banyak kesempatan kegiatan di lapangan Irvan dan anggotanya serimg menikmati menu PKL.

Camat Wonocolo Denny Christophel Tupamahu juga mengapresiasi langkah Radio Colors. “Ini sebagai bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) radio yang menyediakan tempat sementara untuk PKL bisa berjualan. Apa yang dilakukan radio Colors yang memiliki kepedulian pada masyarakat bisa menjadi trend. Pihak swasta memberikan kesempatan atas lahannya untuk dimanfaatkan,” urai Denny.

Pola Radio Colors bagi PKL, disebut Denny bisa mengurangi jumlah PKL yang berjualan di daerah milik jalan (damija) ataupun Ruang Milik Jalan (Rumija). Damija maupun Rumija yang terbebas dari PKL bisa memudahkan upaya pembersihan, normalisasi saluran. Yang dilakukan Radio Colors bisa sebagai sarana memberi solusi dan edukasi bagi warga.

Wakil Direksi Colors Media Buillding, Endrasara, menuturkan jika pihaknya sebelumnya mengundang masuk PKL. “Saya persilahkan jualan. Kami ada lahan yang bisa dipakai untuk sementara jualan. Keberadaan stand di sini hasil gotong royong,” tutur Endra, sapannya.

Endra juga menyebut lahannya ada yang dimanfaatkan untuk saluran air. Sebelumnya Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan pemkot sudah izin pihaknya.

Sumarlin, salah satu PKL mengaku senang dengan disediakannya tempat baru tersebut. Warga Bendul Merisi II/9, RT 04/RW I, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo ini berharap bisa kebali lagi berjualan di Jalan Bentul I. Dia dan PKL lain ingin ada sentra PKL yang dibangun pemkot.

“Bagian depan gapura bisa diberi taman. Pedagang siap membantu menjaga kebersihan sungai,” ungkap Sumarlin.

Abdul Qowi yang juga pedagang di Jalan Bentul I juga mengaku senang karena selama ditampung di halaman Radio Colors digratiskan. “Semoga sentra PKL di tempat lama bisa dibangun,” harap Qowi yang kesehariannya berjualan sate kelapa. (rel-1)