Kota Pahlawan tidak pernah kehabisan talenta dan kreativitas para SDMnya. Seperti kunjungan Ketua Surabaya Creative Network (SCN) Hafshoh Mubarak yang diterima hangat Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti.

Pimpinan dewan tersebut, Senin (27/3), menerima terbuka kedatangan tamu istimewa dari pegiat industri ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Pahlawan itu yang bertempat di ruang kerja pribadinya.

Momen percakapan keduanya pun berlangsung begitu santai yang membahas terkait pengembangan dan masa depan ceruk Ekraf di Kota Pahlawan.

Reni, sapaan akrab wakil rakyat itu pun menyambut baik dan merespon positif terkait dengan komitmen bersama dalam mendorong kemajuan Ekraf Kota Surabaya

“DPRD siap mendukung, apalagi ini kan kaitannya menyediakan ruang berekspresi dan kreasi bagi anak muda, tentunya mendatang kesejahteraan rakyat,” terangnya.

Terlebih, sambung legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, Ekraf telah masuk dalam agenda pembahasan dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) 2023 merujuk Surat Keputusan DPRD Nomor 37 Tahun 2022

“Ekonomi Kreatif melalui Propemd sudah ditetapkan sebagai salah satu Raperda yang akan dibahas bersama Pemerintah Kota Surabaya,” terangnya.

Bak gayung bersambut, kabar ini praktis menjadi pertanda baik bagi organisasi yang telah bergerak selamat 7 tahun itu sejak pertama kali dibentuk tahun 2016 lalu.

“SCN sangat mengapresiasi upaya DPRD Surabaya, dan kami sangat mengharapkan itu karena menjadi payung hukum Ekraf di Kota Surabaya,” tuturnya

Bagi Hafshoh yang telah menggeluti Ekraf sejak 2008 menyatakan terdapat segudang manfaat yang bila dikelola dengan serius akan berdampak pada perputaran roda ekonomi.

“Ekraf memberi kesempatan untuk ketersediaan lapangan kerja, meningkatkan branding kota, UKM dan pariwisata daerah juga akan naik yang ujungnya ekonomi kerakyatan,” ucapnya optimis.

Dia mencontohkan subsektor ekonomi kreatif seperti film misalnya mampu menggaet banyak ruang bagi anak muda terlibat dan banyak pemasukan dari banyak sisi.

“Ada musik, kebutuhan fashion, persewaan, desain produk, segi pendapatan makanan. Jadi film ini paling mampu menarik banyak sektor,” pungkasnya.

Apalagi menurutnya Surabaya kaya potensi, utamanya narasi kuat terkait kepahlawanan dan nilai historis sehingga diharapkan bisa menjadi pusat bisnis kreatif Indonesia.

keterlibatan stakeholder pun menjadi krusial lantaran menyangkut banyak persinggungan mulai kebudayaan dan kepemudaan (Disbudporapar), SDM (Disnaker), craft fashion (Disdag) hingga aplikasi (Diskominfo).

Dia menilai butuh konektivitas antara pemerintah melalui lembaga vokasi dengan kebutuhan sektor industri sehingga SDM menjadi perhatian dalam rangka pengembangan Ekraf itu.

“Kami juga akan terus berkomunikasi untuk kebutuhan komite Ekraf berisi para akademisi, perwakilan bisnis, perwakilan pemerintah, dan media. Tidak mudah tapi ini jadi berkelanjutan bagi pengembangan Ekraf Surabaya ke depan,” tandasnya.

“Bagaimana perekonomian Kota Surabaya ke depan bertumpu pada ide-ide kreatif dan mampu memberi sumbangsih bagi Indonesia terutama,” tekannya.

Dikatakan, SCN merupakan komunitas Ekraf di Kota Pahlawan dan telah memiliki ratusan jejaring anggota sejak pertama kali dibentuk tahun 2016.

 

Sumber: Masuk Propemperda 2023, DPRD Siap Dukung SCN Kembangkan Ekonomi Kreatif Surabaya – suarapubliknews.net