Sudah ada Suroboyo Bus (SB) dan Trans Semanggi di Surabaya. Namun, kehadiran bus dalam kota itu dirasa belum bisa menuntaskan masalah kemacetan di Surabaya. Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti merasa angkutan pendukung bus harus segera terealisasi.

”Supporting system transportasi sangat diperlukan. Suroboyo Bus sudah begitu nyaman dan siap. Hanya perlu angkutan sebagai feeder-nya,” ujar Reni kemarin, Rabu, 8 Juni 2022.

Sehari sebelumnya, Reni naik Suroboyo Bus. Kursi penumpang sangat melompong.

Suroboyo Bus memang ramai di jam sibuk: pagi dan sore. Yang ramai pun hanya trayek Terminal Purabaya–Jembatan Merah. Trayek lain di middle east ring road (MERR) dan ITS–Unesa masih relatif sepi.

Feeder adalah minibus yang bakal menggantikan angkot. Hingga sekarang rencana itu masih jadi wacana. Reni menilai, feeder bisa menjadi penentu perubahan perilaku masyarakat. Bentuknya yang kecil bisa menjangkau wilayah pelosok kota.

Selain feeder, Reni berharap adanya penambahan halte, gedung parkir, jalur sepeda, jalur pedestrian, dan fasilitas lain. Perbaikan infrastruktur diharapkan bisa menarik minat masyarakat beralih ke transportasi massal. ”Saya berharap di 2023 ada perubahan besar,” kata politikus PKS itu.

 

Sumber:

Menanti Fasilitas Pendukung SB dan Trans Semanggi (disway.id)