Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat sekolah dasar (SD) menyita perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya saat meninjau sejumlah sekolah, Kamis (18/11).

Pada momen ANBK ini Pimpinan DPRD Surabaya tersebut mengunjungi dua sekolah sekaligus yaitu SDN Kejawan Putih 1 di daerah Mulyorejo dan SD Islam Maryam di wilayah Gubeng.

Di sela-sela memantau jalannya ANBK tersebut Reni Astuti juga menyampaikan terkait harapannya mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

“Saya mendorong agar PTM secara terbatas dapat dilakukan dengan maksimal keterisian 50 persen, meningkat dari sebelumnya hanya 25 persen,” ucap Reni.

Hal ini, lanjut Reni, mengingat pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun lamanya, lalu kebutuhan pembelajaran luring bagi pelajar, dan didukung asesmen Surabaya PPKM Level 1.

“Kekhawatiran tentunya ada, namun bukan berarti menghalangi terlaksananya pembelajaran bagi peserta didik lain untuk berkesempatan mengikuti PTM terbatas ini,” pungkas Reni .

Namun, politisi PKS ini juga menambahkan bahwa semua tetap dengan memperhatikan prosedur protokol kesehatan dan pastinya mempertimbangkan terkait kesediaan dari wali murid

Terkait ANBK, Reni Astuti menyampaikan apresiasi atas kesiapan sekolah dalam pelaksanaan ANBK yang berjalan lancar dan dengan protokol kesehatan terjaga.

Diketahui di SD Islam Maryam terdapat sejumlah 30 peserta didik dan 4 siswa cadangan kelas 5 yang telah menjalani tes swab untuk mengikuti ANBK yang berlangsung selama dua hari.

Terpisah, untuk di SDN Kejawan Putih total yang mengikuti di sesi pagi ada 9 siswa lalu berlanjut di sesi siang dengan 12 siswa yang juga telah menjalani tes swab.

Para tenaga pendidik mengaku bahagia sebab adanya Wakil Ketua DPRD Surabaya di tengah-tengah mereka sehingga membuat pihak sekolah merasa diperhatikan. Sebelum bertolak, para staf pengajar dan jajaran sekolah berfoto bersama dengan Reni Astuti