20180419_102547

SURABAYA – Musim lulusan sarjana Strata-1 yang akan disusul tingkat SMA/SMK/MA dimanfaatkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya untuk menggelar Bursa Kerja di kantor, Jalan Jemursari Timur II/2, selama dua hari, 19-20 April 2018. Event rutin Disnaker ini menjadi serbuan pencari kerja, terutama mereka yang baru lulus.

Kasi Penempatan Disnaker Surabaya, Yuni Cahyawati, disela bursa kerja hari pertama mengatakan ada 306 lowongan dengan 9 perusahaan menjadi peserta. “Bursa kerja hari ini (19/4/2018) dan besok (20/4/2018) adalah kategori mini. Artinya diikuti maksimal 9 perusahaan. Untuk kategori grand bisa diikuti minim 40 perusahaan dengan jumlah lowongan lebih banyak lagi. Saat bursa kerja kategori grand selalu digelar di luar kantor, pernah di Gedung Organisasi Wanita (GOW) Kalibokor serta Balai Pemuda. Untuk kategori grand biasanya diikuti minimal 3.000 peserta,” terang Yuni, Kamis (19/4/2018).

 

20180419_102929

Tiga kali dalam setahun Disnaker selalu mengadakan bursa kerja kategori mini, dan 4 kali dalam setahun untuk kategori grand. Sebagai penyerta kegiatan bursa kerja, kata Yuni, dinasnya selalu mengadakan workshop pengembangan skill kerja.

Workshop yang dikhususkan bagi pencari kerja ber-KTP Surabaya ini menyampaikan materi atau tips mencari pekerjaan sesuai skill, teknik menghadapi wawancara. Kesempatan pelatihan tersebut rencananya digelar 3 Mei 2018 di Kantor Disnaker Surabaya. Pendaftaran gratis.

Sementara itu, data Disnaker Surabaya menyebut bursa kerja 19-20 April 2018 diikuti 800 pencari kerja yang sebelumnya mendaftar secara online terlebih dulu. Mereka lulusan sarjana dan SLTA. Yang sudah mendaftar mendapatkan nomor barcode untuk registrasi ketika sampai lokasi.

“Ada lima perusahaan sektor industri pengolahan, satu perusahaan angkutan keagenan dan transportasi, dua perusahaan sektor jasa keuangan dan asuransi, satu perusahaan sektor jasa kemasyarakatan sosial dan perorangan,” rinci Yuni.

Posisi yang ditawarkan yakni tenaga profesional/teknisi, tenga kepemimpinan dan tata laksana, pejabat pelaksana tata usaha, tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, dan tenaga produksi.

Salah satu pencari kerja, Zainul Mukromin mengapresiasi pelaksanaan bursa kerja yang pendaftarannya secara online. Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) ini mendapati belum semua perusahaan menerapkan sistem lamaran menggunakan barcode atau soft copy. “Masih ada yang harus menggunakan surat lamaran hard copy. Kalau semua perusahaan peserta bursa kerja menerapkan sistem barcode pastinya memudahkan dan tinggal scan barcode,” kata warga Dukuhsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti, S.Si mengapresiasi pelaksanaan bursa kerja oleh Disnaker Surabaya. “Bursa kerja ini sering digelar Disnaker secara rutin, beberapa kali dalam setahun. Jadi selalu ditunggu pencari kerja. Harapannya program ini bisa mengurangi angka pengangguran terbuka di Surabaya khususnya,” kata Reni.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga memuji pelaksanaan bursa kerja yang pendaftarannya secara online dan gratis. “Untuk workshop yang rutin digelar semoga bisa ditingkatkan frekuensinya. Ini penting, terutama bagi mereka yang baru pertamakali melamar kerja,” pesan Reni.

Alumni Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) ini selaama di kantor Disnaker menyempatkann berbincang dengan para pencari kerja. Sebelumnya Reni juga menemui dan membahas program-program seputar dunia kerja dengan Kepala Disnaker Surabaya Dwi Purnomo. (rel-8)


Link Berita: