Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyambangi kediaman nenek Sumirah (88), warga Simomulyo Baru, Rabu (25/8) pagi.

Politisi PKS ini menerima laporan keadaan Sumirah yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Kedatangan Reni juga dalam rangka memastikan kondisi Sumirah serta memberikan bantuan berupa sembako.

“Sebaiknya persoalan tidak diselesaikan kasus per kasus. Secara berkala seluruh lurah dan camat setempat memantau kembali usulan RT/RW yang pernah diusulkan namun tidak masuk data MBR sementara kondisinya memang kurang. Akurasi dan update data MBR penting dan harus dilakukan,” ulas Reni.

Reni menilai, penyelesaian berkala dan intensif perlu dilakukan pemkot. Dirinya khawatir kasus serupa menimpa nasib warga lainnya namun tidak terpantau.

“Beliau warga Kota Surabaya, belum tersentuh bantuan apapun, termasuk juga permakanan karena statusnya belum MBR. Pernah diusulkan mendapat bantuan namun tertolak sistem. Bila terjadi demikian maka perlu dipastikan lebih lanjut dan segera dicarikan solusi,” tegasnya.

Sumirah tinggal di rumah petak ukuran 2×3 meter dengan tempat tidur menyatu dengan dapur. Sehari-harinya bekerja sebagai buruh petik cabai dengan upah Rp150 ribu per bulan dan masih menanggung biaya sewa tempat tinggal Rp200 ribu. Ia juga berjualan pracangan untuk menambah pemasukannya.

Dirinya mengaku nyaman tinggal di rumah petaknya dan tidak berkenan bila dipindahkan ke panti. Awalnya Sumirah juga sempat bertanya perihal bantuan yang tidak kunjung ia terima saat warga lain di sekitarnya mendapatkan bantuan.

Terakhir Reni mengapresiasi kehadiran ketua RW setempat. Reni menyampaikan terima kasih kepada pengurus RT/RW yang turut membantu kondisi Sumirah. Namun Reni menegaskan bahwa warga yang berhak mendapatkan bantuan masih dalam tanggung jawab pemkot.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pengurus RT/RW yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada warganya. Namun pemenuhan hak warga menjadi tanggung jawab pemkot untuk hadir dan memastikan warga ekonomi kurang benar-benar terbantu,” pungkas Reni.