Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya Supomo menyampaikan, ada dua perubahan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini yang akan dibuka pada 2 Juni mendatang secara online.
Pertama, tidak ada lagi penerimaan siswa menggunakan surat keterangan domisili. Jadi, harus sesuai dengan kartu keluarga (KK). Kedua, khusus untuk kategori jalur prestasi pada tahun ini ditambah kriterianya.
Jika sebelumnya, jalur prestasi hanya khusus siswa dengan nilai rapor tinggi atau pernah menjuarai perlombaan baik akademik maupun non-akademik. Maka pada tahun ini, ditambah kriterinya dengan siswa yang hafal kitab suci. Tidak hanya hafidz atau hafal Alquran, tapi juga siswa yang hafal kitab suci untuk semua agama.
Selain penghafal kitab suci, menurut dia, jalur prestasi juga bisa melalui prestasi perlombaan atau pertandingan. Bisa perlombaan akademik maupun nonakademik. Siswa diberi peluang untuk memilih maksimal dua sekolah. “Nantinya akan ditampilkan SMP yang menerima jalur prestasi perlombaan. Jadi, siswa tinggal memilih,” kata Supomo.
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Batas waktu capaian prestasi perlombaan yang diraih minimal enam bulan dan paling lama tiga tahun sejak pendaftaran PPDB. Prestasi yang diraih mulai tingkat international, nasional, provinsi, serta kabupaten/kota.
Selain itu, peserta terdaftar dalam surat pemberian penghargaan dispora. Untuk seleksinya, dispendik melakukan skoring dan pembobotan yang sudah diatur dengan keputusan Wali Kota Surabaya. Teknis perhitungannya, prestasi dikalikan dengan pembobotan. Supomo juga memastikan bahwa untuk kuota jalur prestasi yang melalui prestasi penghafal kitab suci, prestasi NRS, dan prestasi perlombaan atau pertandingan sebanyak 30 persen.
Wakil Wali Kota Surabaya Armudji memastikan Pemkot Surabaya sudah siap menyambut PPDB 2021. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Surabaya untuk menyukseskan PPDB. “Saat ini PPDB untuk SMP sudah memasuki tahap validasi data pelajar,” kata Armudji.
Apabila ada masyarakat yang menemui masalah atau kesulitan dengan proses PPDB, menurut dia, dispendik menyediakan sejumlah layanan di 20 nomor WhatsApp (WA). Di kantor Dispendik Surabaya juga sudah disediakan layanan konsultasi dengan protokol kesehatan ketat. “Kalau ada keluhan atau kendala bisa menghubungi 20 nomor tersebut. Mereka siap melayani sampai pukul 21.00,” kata Armudji.
Dewan Minta Zonasi PPDB Direvisi
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti berharap dispendik dapat mengawal jalannya PPDB dengan maksimal. Apalagi PPDB tahun ini adalah PPDB pertama di era Wali Kota Eri Cahyadi. “Jadi, harapan kami adalah zero masalah. Karena selama ini biasanya selalu muncul persoalan pada saat PPDB,” katanya.
Ada dua problem yang menjadi perhatian Reni Astuti. Pertama, berkaitan dengan jalur zonasi. Soal minimnya SMP negeri yang ada di beberapa kecamatan. Misalnya, Kecamatan Sawahan yang penduduknya padat. SMP negeri di Kecamatan Sawahan hanya satu, yaitu SMP Negeri 46.
“Jadi, anak-anak Sawahan kalau bersaing jarak selalu kalah. Bahkan, ada satu SD negeri hampir seluruh siswanya tidak bisa masuk SMP negeri karena kalah sama jarak,” katanya.
Menyiasati hal semacam ini, Reni mendorong agar kriteria dan pembagian zonasi diperbaiki. Jika tak kunjung dilakukan perbaikan, maka akan terus ada pengaduan. “Terutama bagi warga yang di wilayahnya tidak ada sekolah negeri tentu mereka akan menjerit lagi. Mereka akan merasa tidak terlayani dengan adil,” katanya.
Reni menyarankan supaya penerimaan jalur zonasi jangan hanya mengacu pada jarak dari rumah ke sekolah. Namun, perlu ada pertimbangan lain bagi wilayah yang minim sekolah negeri. “Dispendik harus bisa melihat betul lulusan SD di sebuah kecamatan itu ada berapa. Lalu, ketersediaan SMP di wilayah tersebut berapa. Itu hitung-hitungannya harus proposional dan berkeadilan,” ujar Reni.
Sumber:
Pemkot Buka PPDB Jalur Prestasi untuk Penghafal Alquran dan Kitab Suci (jawapos.com)
Berita Serupa:
DPRD Surabaya Dorong Calon Siswa Manfaatkan Jalur Prestasi | Memorandum.co.id
Komentar Terbaru