Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti melaksanakan jaring aspirasi masyarakat di wilayah Karah kecamatan Jambangan. Bertempat di Graha An-Nur, kegiatan ini pun dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H.

 

Pada momen ini Reni Astuti juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim di wilayah Karah. “Kita doakan jadi anak-anak hebat dan punya cita-cita tinggi serta bisa menggapai mimpi-mimpinya,” ucapnya memberi semangat.

 

Politisi PKS ini menyebutkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai wujud kecintaan serta meneladani Rasulullah SAW sebagaimana sabda tentang menyayangi dan dekat dengan anak-anak yatim.

“Hakikat penciptaan manusia sejatinya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan Semoga kita semua mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW,” tutur Pimpinan DPRD ini pada para peserta reses.

 

Mengutip pernyataan Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Salim Segaf Al-Jufri, Reni mengatakan bahwa Kedekatan wakil rakyat dengan rakyat adalah keharusan, silaturahmi dan komunikasi terus dibangun lantaran mendatangkan berkah.

 

Legislator Fraksi PKS (FPKS) ini mengajak para hadirin untuk terus memberi motivasi kepada anak-anak demi melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya dan memanfaatkan program pemerintah di bidang pendidikan.

 

“Tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya menyediakan Beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam bentuk SPP dan seragam gratis,” jelasnya.

 

“Ada pula pembiayaan kuliah melalui Beasiswa Generasi Emas untuk putra-putri Surabaya dari keluarga MBR yang masuk di perguruan tinggi negeri,” sambungnya.

 

Terakhir, Reni berharap dengan terselenggaranya acara ini dapat menjadi keberkahan bagi seluruh peserta jaring aspirasi masyarakat, umumnya warga Kota Surabaya terlebih lagi yang berada di wilayah Karah.

 

Sebelumnya, disampaikan juga dalam acara ini tausiyah oleh KH. Abu Bakar mengenai empat golongan manusia menurut Imam al-Ghazali.

 

“Pertama, seseorang yang berilmu dan tahu dirinya berilmu. Kedua, berilmu tapi tidak tahu dirinya berilmu. Ketiga, tidak berilmu dan tahu dirinya tidak berilmu. Keempat, tidak berilmu tapi tidak tau dirinya tidak berilmu,” ungkapnya.

 

Kegiatan lalu dilanjutkan dengan agenda sholawat bersama dipimpin oleh salah seorang tokoh agama setempat. Tampak suasana syahdu dan khidmat teriring saat melantunkan sholawat selama acara berlangsung.

 

Rangkaian agenda kemudian ditutup dengan doa dan foto bersama. Acara terlaksana dengan baik dan lancar serta dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.