SURABAYA – Nuzulul Qur’an diperingati di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur, Jumat (7/6/218). Peringatan yang dihadiri kader perempuan PKS di Surabaya dan perwakilan sejumlah daerah serta relawan Rumah Keluarga Indonesia (RKI) serta calon anggota legislatif itu juga dalam rangka doa bersama untuk keselamatan bangsa. Dzikir istighosah, juga tampilan Rebana Al Ikhlas dari Mojo Klanggru Surabaya menjadi bagian acara.

Ketua DPW PKS Jatim Ustadz Arif Hari Setiawan menyampaikan peringatan Nuzulul Qur’an dimulai sejak pagi dengan khataman Alqur’an. Termasuk oleh anak-anak. “Adik-adik membaca Alqur’an, bacaannya sudah bagus, luar biasa. Dengan dikhatamkannya Alqur’an pagi ini semoga membawa keberkahan luar biasa,” kata Arif Hari.

Pada Bulan Ramadhan diturunkan Alqur’an sebagai petunjuk manusia, pegangan manusia dalam kehidupan. “Sebab kalau berjalan tanpampegangan kita tidak ada pemandu,” imbuh Arif.

Setelah kehidupan di dunia, kata Arif, tidak lantas selesai. Seperti disampaikan ulama, urip mung mampir ngombe (hidup sekadar mampir minum). Itu yang dijelaskan para kiai. “Meski usia kita du dunia hingga 100 tahun kalau dibandingkan dengan akherat maka hidup di dunia sifatnya mampir saja,” pesan Arif.

Selama di dunia wajib menanam kebaikan yang semuanya itu akan dipanen di akherat. Alqur’an dan sunnah/hadist adalah dua peninggalan Nabi Muhammad SAW yang harus terus didekati. Jangan jauh, apalagi tidak kenal keduanya.

“Dengan Ramadhan ini kita sadar, merasa perlu terus dekat dengan Alqur’an dan sunnah agar hidup kita tidak kesasar,” pesan Arif, lagi.

Untuk agenda di Kantor DPW PKS Jatim, Arif menyebut istighosah yang dilaksanakan untuk keselamatan bangsa. “Keselamatan bangsa penting untuk dijaga karena kita diuji dengan musibah-musibah. Kita diuji untuk peduli dengan lingkungan kita, tetangga kita, kebaikan, keamanan, kemaslahatan lingkungan kita karena Islam mengajarkan kebersamaan. Untuk terus bersama masyarakat menjaga kebersamaan. Seperti diajarkan dalam Islam sebaik-baiknya orang adalah yang banyak memberi manfaat pada manusia lain,” paparnya.

Kabid Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPW PKS Jatim Hj. Lilik Hendarwati menambahkan kegiatan Nuzulul Qur’an dan penyertanya sangat diperlukan. “Momen ini perlu untuk mengevaluasi diri, muta’abah diri. Sejauh mana membaca, memahami dan mengamalkan Alqur’an. Prinsipnya untuk menjaga perkataan kita, sikap kita,” kata Lilik.

Kegiatan di DPW, sebut Lilik juga berdoa supaya Indonesia dijauhkan dari perpecahan, fitnah. “Kegiatan semacam ini beri kesempatan bagi kita untuk terus tersemangati agar kehidupan mendatang lebih baik seperti yang Allah tunjukkan,” kata Lilik.

Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Jatim Hj. Hikmah Bafakih menyampaikan tautsiyah dan menutup doa pada acara tersebut.

20180608_100347

“Forum pagi ini agar supaya kita semua mengisi hati kita, diri kita dengan kebaikan-kebaikan. Saya ketua Fatayat NU Jatim yang sekarang cuti untuk pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti. Di Badan Otonom NU ada ketentua jika ada tugas diluar badan otonom maka haris cuti,” kata Hikmah.

Manusia selalu menghadapi proses. Iman naik turun, bisa jadi orang baik, kadang jahat, dengki pada orang lain, tiba-tiba jadi welas asih. Kita ini manusia biasa. Mau oemimpin negara selama maasih manusia selalu memiliki sisi hitam-putih.

Dibeberapa sinetron Indonesia ada peran jahat terus itu tidak riil. Ada sisi putihnya. Tidak ada manusia yang sepenuhnya hitam. “Belum tentu kita yang menilai orang (jahat) lebih baik dari yang dinilai,” pesannya. (rel)