Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, menyambangi salah seorang warga  yang berada di eks lokalisasi Dolly (Putat Jaya) pada Kamis (28/01). Ia mendapat informasi bahwa Dimas (9), putra dari ibu Ida Royani (50), mengalami keterbatasan biaya sehingga belum berkesempatan untuk mengenyam bangku sekolah. Legislator PKS ini turut meyakinkan mengenai masa depan pendidikan Dimas, “Tentu Dimas bisa bersekolah dengan masuk SD negeri, jadi tanpa biaya,” ucapnya.

   

Selain keterbatasan biaya, kendala yang dialami oleh Ida Royani dalam mendaftarkan Dimas untuk masuk jenjang SD adalah karena tidak memiliki ijazah TK. Maka dari itu, persyaratan administratif untuk mengajukan pendaftaran lantas tidak terpenuhi. Reni kemudian melakukan advokasi mengenai hal tersebut dengan menghubungi lurah setempat ditemani dengan Dimas dan Ida Royani melalui sambungan video call tersebut.

“Semoga segera ditindaklanjuti, akan saya pantau hingga pekan depan. Dimas bisa sekolah seperti anak-anak sebaya lainnya.  Bisa mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi ini, tegas Reni usai menghubungi lurah setempat.

Pimpinan Dewan tersebut juga menyampaikan mengenai pentingnya secara bersama-sama memperhatikan kondisi anak-anak di Surabaya. Oleh karena itu, perlunya tidak lanjut segera dalam proses penyelesaian terkait laporan seperti Dimas ini.

“Saya percaya, semakin sedikit anak-anak seperti Dimas ini yang belum mengenyam pendidikan. Karenanya mari terus bersama kita perhatikan anak-anak Surabaya. Dinas Pendidikan juga cepat tindak lanjut atas laporan seperti ini,  Pemkot Surabaya kita dorong untuk terus proaktif,” pungkasnya.

Keseharian Dimas seperti anak-anak seusianya, senang bermain bersama kawan-kawan di lingkungan tempat tinggalnya. Saat ditemui, Dimas baru saja pulang dari mengaji, pada kesempatan yang sama Dimas juga menulis di secarik kertas mengenai keinginanya untuk bersekolah. Semangat dirinya begitu besar untuk belajar, secara perlahan dirinya menulis “Dimas Mau Sekolah”.