Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah sekolah, Kamis (20/5). Sidak dilakukan karena sekolah sedang masa PPDB (penerimaan peserta didik baru) saat ini. Dalam sidak tersebut, Reni menyerap banyak aspirasi serta menerima keluhan dari sekolah. Ini seperti ketika dia berkunjung ke sekolah Wachid Hasyim yang ada di Jalan Menur Pumpungan, Gang II, Kecamatan Sukolilo.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Yayasan Sekolah Wachid Hasyim, Amrozi Hudaya, melaporkan sekolahnya yang belum memiliki IMB (izin mendirikan bangunan) meski sekolah sudah berdiri puluhan tahun lamanya. “Mau mengurus tapi terkendala biaya karena diperkirakan sampai Rp 50 juta,” ucapnya. Dia pun menjelaskan di saat pandemi covid-19 seperti ini, uang Rp 50 juta tidak mudah didapat. “Sehingga proses pengurusan IMB kami berhenti sementara,” kata Amroz.

Dia melanjutkan, yang terkendala IMB ini bukan hanya sekolahnya. Ada beberapa sekolah swasta lain di Sukolilo dengan jumlah lima lebih yang juga kesulitan mengurus IMB. Semua sama, terkendala biaya. Mendengarkan keluhan itu, Reni kemudian meminta agar pihak sekolah tetap mengurus IMB. “Saya sudah mengomunikasikan dengan Pemkot Surabaya. Nanti akan dibantu dengan biaya seringannya tanpa maupun ada konsultan,” kata dia.

IMB, lanjut Reni, diperlukan sekolah karena berkaitan dengan syarat izin operasional. Jika tanpa ada IMB, maka izin operasional sekolah bisa tidak dikeluarkan. “Kalau izin operasional tidak dimiliki sekolah, tentu tidak bisa mendapatkan bantuan lagi. Seperti BOS dan bopda,” ujarnya.

Reni juga meminta agar Pemkot Surabaya ke depan aktif dalam membantu sekolah mengurus IMB. “Karena informasinya banyak sekolah di Kecamatan Sukolilo yang belum memiliki IMB. Bagaimanapun sekolah swasta tetap membantu pemkot dalam pendidikan karena tidak semua siswa bisa ditampung di sekolah negeri,” imbuh dia.

Sumber:

Pimpinan Dewan Minta Pemkot Surabaya Aktif Bantu Pengurusan IMB Sekolah | Jatim TIMES