Proyek perbaikan pipa PDAM di jalan raya atau kampung kerap meninggalkan masalah usai proses pengerjaan selesai.

Hal demikian sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat RW 8 di daerah Mojo, tepatnya sepanjang Jalan Jojoran I.

Menerima laporan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti meninjau langsung kondisi di lapangan, Selasa (22/11) pagi.

Menurut informasi pengurus kampung, pengajuan sudah dilakukan sejak dua tahun lalu namun belum ada tindak lanjut lebih

“Dua tahun pengajuan tapi ya gitu cuma survey-survey aja,” ucap Ketua RW 8 Syams

“Sudah di musrenbang, musbangkel juga tapi belum realisasi,” sambungnya.

Sekilas jalan yang bergelombang dan berlubang itu membuat mereka yang melintas pun harus lebih waspada.

“Banyak yang jatuh, motor, apalagi gerobak-gerobak jualan,” ucap Wakil Ketua RW 8 Sulcha.

Selain membuat macet, kondisi demikian juga membuat banyak pengendara atau pengguna jalan merasa tidak nyaman.

Paving bekas pembongkaran yang rusak pun digunakan kembali untuk menambal jalan usai proyek perbaikan saluran PDAM selesai.

“Cara pengembaliannya itu asal-asalan,” sebutnya Nadin warga sekitar.

Atas problem ini Legislator PKS itu menerangkan bahwa tindak lanjut tetap dilakukan meski bukan dalam waktu dekat namun memastikan dahulu arsip pengajuan.

“Usulan bakal ditindaklanjuti tahun 2023 sebab tahun ini sudah memasuki penghujung tahun juga,” ucap Pimpinan DPRD tersebut.

Dalam kesempatannya, wakil rakyat itu juga menyempatkan menyisir beberapa wilayah jalan yang rusak.

Sebagai tindak lanjut untuk dikawal kedepannya pihak pengurus kampung diminta bakal mengajukan arsip permohonannya pada wakil rakyat.

Melalui kunjungan ini, warga sekitar pun menyampaikan rasa terima kasih lantaran sudah mendapat perhatian langsung.

“Sangat terima kasih sekali, karena jalan ini betul-betul sudah memprihatinkan,” imbuh Sulchan

“Kasihan yang lewat, jatuh jadi biasa soalnya udah sering. Harapannya bisa segera realisasi saja,” lanjutnya.