Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengecek kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen memasuki hari pertama masuk sekolah pada awal tahun 2022.
“Melalui PTM, fisik dan motorik anak terasah kembali usai sekian lama belajar daring dengan berbagai aktivitas mereka. Namun yang perlu diperhatikan juga prokes para peserta didik khususnya antisipasi kerumunan saat antar jemput di gerbang sekolah,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat mengunjungi SMPN 48 Surabaya, Senin.
Legislator PKS ini menyoroti bahwa yang terpenting adalah pada sisi pengawasan siswa di sekolah, kesadaran murid pun ikut dibangun, lalu guru kemudian bertugas mengingatkan dan juga dibutuhkan komitmen dari wali murid.
Tokoh perempuan alumni ITS tersebut pun berinteraksi serta memberi semangat pada dua siswi yang ia temui. Keduanya baru kelas 7 dan merupakan kali pertama mereka PTM di SMP. Meski malu saat ditanya, mereka mengaku senang bisa PTM sebab dapat bertemu dengan teman sebayanya.
Reni juga memastikan terkait distribusi perlengkapan sekolah bagi siswa dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) seperti tas, sepatu dan seragam. Dikatakan bahwa terdapat 248 item yang telah disalurkan sesuai dengan jumlah murid MBR di SMPN 48 Surabaya ini.
Kepala Sekolah SMPN 48 Surabaya Sri Fatmawati mengatakan, pihaknya siap menjalankan PTM 100 persen. Secara keseluruhan total terdapat 1.007 siswa. Ia pun akan memantau secara bertahap dengan melihat kondisi dan perkembangan pada pekan awal PTM ini.
“Dari kami siap untuk PTM 100 persen, pihak orang tua juga mendukung. untuk saat ini pembelajaran dijalankan dengan dua sesi. Untuk sesi pertama dimulai pukul 06.30-08.30 dan selanjutnya sesi kedua pukul 09.30-11.30,” katanya.
Selain memastikan protokol kesehatan, Sri juga mengatakan bahwa anak-anak yang menjalani PTM ini sudah mengikuti vaksinasi dosis kedua kemudian juga telah menjalani tes usap.
Reni menilai bahwa kesiapan SMPN 48 Surabaya bisa menjadi pesan bagi satuan pendidikan lainnya bahwa bila sekolah sudah siap maka dapat melaksanakan PTM 100 persen baik SD maupun SMP.
“Apalagi di semua sektor sudah berjalan, mal sudah ramai juga fasilitas umum lainnya. Adapun mengenai kemungkinan ada siswa yang tidak dapat izin orang tua maka dapat difasilitasi untuk tetap berjalan daring,” katanya.
Komentar Terbaru