DPRD Surabaya, Bhirawa
Rusaknya plengsengan saluran drainase jalan Arif Rahman Hakim ditengarai akibat kurang tepatnya metode pengerukan sejak Oktober/November 2020 mendapat perhatian serius Fraksi PKS. Wakil ketua DPRD Surabaya dari PKS, Reni Astuti meminta agar Inspektorat segera melakukan pemeriksaan internal terkait kesalahan tersebut.
Saluran drainase yang memanjang mulai wilayah ITATS sampai muara tersebut rusak di sejumlah titik, terutama di depan perumahan Bumi Galaxy sampai Univresitas Hang Tuah Surabaya. Setidaknya kerusakan mencapai sepanjang 500 an meter baik disisi jalan raya maupun sisi seberangnya.
“Saya apresiasi Wakil Ketua Komisi C bu Aning Rahmawati yang sudah pernah memantau langsung kondisi dan mendorong agar menjadi perhatian serius untuk disolusi oleh pemerintah kota,” ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, Rabu (13/1) ketika memantau longsornya plengsengan yang cukup panjang ini.
Untuk itu, Reni meminta agar Pemkot segera melakukan sejumlah tindakan terkait longsornya plengsengan drainase Sukolilo ini terutama terkait internal pemkot.
“Inspektorat perlu segara melakukan evaluasi dan pemeriksaan , karena ada dugaan kesalahan metode hingga ada infrastruktur yang rusak,” terangnya.
Menurutnya, longsornya plengsengan disebabkan karena kegiatan pengerukan sungai. Dan jika itu human error maka harus dilakukan evaluasi bahkan inspektorat harus turun memeriksa kenapa terjadi kesalahan pekerjaan.
“Dinas PU Bina Marga sudah terbiasa lakukan pengerukan sungai, logikanya sudah terlatih bagaimana cara ngeruk yang benar dan tepat akan tidak menimbulkan permasalahan baru, kerusakan baru,” ujarnya.
Permintaan Reni ini memang terkait dengan temuan Aning Rahmawati sebelumnya yang menyebut kerusakan plengsengan diakibatkan kesalahan metode pengerukan infrastruktur drainase. Pengerukan sungai atau saluran drainase, seharusnya dilakukan di tengah badan sungai. Namun dari hasil pantauan Wakil ketua Komisi C tersebut , pengerukan dilakukan di pinggir badan sungai yang mengakibatkan longsornya plengsengan.
Akibat kerusakan ini, lanjut Reni, menimbulkan anggaran baru untuk perbaikan karena dugaan kelalaian pekerjaan pengerukan. Dan tentu ini butuh anggaran yang tidak sedikit ditengah pemkot lagi berupaya memilah program prioritas yang dianggarkan. Dan dimungkinkan anggaran ditempat lain akan tersisih, tertunda.
“Kerusakan ini memang perlu segera dilakukan perbaikan, karena akan membahayakan pengguna jalan. Pekerjaan pengerukan harus diperiksa kenapa terjadi kelalaian pekerjaan. Sekali lagi, inspektorat harus turun memeriksa. Ini penting agar jangan lagi terjadi ditempat lain. Apalagi di masa pandemi,” tegas alumnus ITS ini.
Kebutuhan anggaran mendadak ini, lanjut Reni, mungkin bakal sulit terealisasi secepatnya menginga di masa pandemi, Pemkot lakukan relokasi dan refokusing guna penanganan Covid.
“Beberapa program ditunda bahkan beberapa dihapus. Contoh perbaikan Rumah Tidak Layak Huni yang rencana dikerjakan di 2020, banyak yg mengalami penundaan.Target pendapatan tidak tercapai karena kondisi ekonomi melesu. Akhirnya soal infrastruktur juga mungkin tertunda, tapi kalau bisa yang ini jadi prioritas karena sudah membahayakan pengguna jalan,” kata Reni.
Sumber:
Plengsengan Saluran Sukolilo Surabay6a Rusak Berat | Harian Bhirawa Online
Komentar Terbaru