Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti tuntas melaksanakan masa penjaringan aspirasi masyarakat Surabaya pada periode reses tahun IV masa persidangan II 2023.

Selama enam hari, pimpinan DPRD Kota Surabaya tersebut mengadakan reses di berbagai wilayah mencakup 12 titik lokasi di daerah pemilihan (Dapil) 4 Kota Surabaya. Legislator PKS itu memaksimalkan momen reses untuk menyerap dan mendengar langsung berbagai keluhan dan aspirasi warga Kota Surabaya.

Para peserta reses yang hadir pun beragam, mulai dari pengurus kampung, ibu-ibu pengajian kampung, RT/RW, LPMK, Kader Surabaya Hebat, bunda PAUD, pelaku UMKM, milennial, serta kalangan pelajar.

”Saya mencoba untuk mengundang seluruh unsur masyarakat Surabaya khususnya di dapil 4, di dapil saya, untuk menjaring aspirasi masyarakat,” ucap Reni saat ditemui awak media di Gedung DPRD.

Selain itu, sambung tokoh perempuan Kota Surabaya itu, masa reses juga dipergunakan untuk mengetahui, memberi solusi, dan bersama mencari jalan keluar persoalan masyarakat. Terlebih, usul-usul yang bersifat pembangunan atau usul-usul yang membutuhkan tindak lanjut segera dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Dengan berdialog langsung, keberadaan para wakil rakyat di tengah-tengah masyarakat itu diharapkan mampu memfasilitasi, membantu, dan mengawal realisasi usul-usul warga. Utamanya, sambung Reni, terkait dengan acuan atau bahan bagi Pemkot Surabaya dalam merancang dan menyiapkan pembangunan kota.

”Yang sifatnya urgent ditindaklanjuti akan segera kita tindak lanjuti, yang perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan, dengan program, kita dorong pemkot memberi perhatian terhadap semua hasil aspirasi yang dijaring teman-teman DPRD, tidak hanya saya, intinya aspirasi rakyat harus direalisasikan pemkot, dewan siap mengawal,” jelas Reni.

Reni menjelaskan, macam-macam usul masyarakat dari berbagai bidang khususnya pembangunan kota itu dihimpun dan dimuat dalam pokok pikiran DPRD yang selanjutnya ditindaklanjuti pemkot.

”Hasil penjaringan aspirasi masyarakat pada masa reses dewan, harus ditindaklanjuti pemkot karena itu suara-suara dari warga Kota Surabaya, suara-suara dari rakyat Kota Surabaya dan sudah menjadi kewajiban kami sebagai wakil rakyat memperjuangkannya,” ujar Reni.

Menurut dia, hal demikian selaras guna memperkuat pembangunan partisipatif dalam rangka menjadikan kampung-kampung di Kota Surabaya agar lebih baik, begitupun aspek pendidikan anak-anak.

”Menyediakan ruang ekspresi, ruang kegiatan bagi anak-anak muda kita, memberi layanan terbaik di bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, penanganan pengangguran, memberi solusi terbaik bagi problem banjir di beberapa tempat, juga kemacetan,” tambah Reni.

”Masa reses sudah selesai, matur nuwun semuanya, semoga apa yang kita lakukan membawa kebaikan untuk Surabaya yang lebih baik lagi. Suroboyo Hebat wani, wani, wani!” ucap dia.