SURYA.co.id |  SURABAYA – DPRD Surabaya memberi perhatian serius atas ketercukupan hunian bagi warga kurang mampu di Surabaya.

Ada 10.000 warga antre hunian Rusunawa sementara banyak warga yang sebenarnya mapan “keenakan” tinggal di Rusunawa.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong untuk diberlakukan sistem huni dan tata kelola rusun secara elektronik atau e-Rusun.

Semua data base menyangkut keberadaan penghuni dan seluruh data pendukung harus diatur secada digitalisasi.

“Surabaya Smart City. Fenomena penghuni rusun yang sudah mapan sampai punya mobil, sebaiknya ada pendekatan edukatif dan persuasif. Mereka akan terhormat jika naik kelas tak lagi tinggal di Rusunawa. Hargai diri sendiri dan orang lain,” kata Reni.

Fenomena “keenakan” tinggal di Rusunawa bagi warga yang sudah mapan itu harus disudahi.

Ke depan harus dikembangkan dengan penguatan sistem e-Rusun.

Kondisi ekonomi penghuhinya akan terpantau otentik. Sebab peruntukan rusun adalah bagi warga tidak mampu. 

Tidak mudah memang. Namun harus dicoba. Dicoba di rusun baru dengan memulai menggunakan sistem digitalisasi.

Mulai masuk penghuni sudah terdata By system. Harus selektif. Pengawaan ketat. Jika ada gelagat kurang baik segera ditangani.

“Mengingat antrean sudah 10.000 sebaiknya harus dengan sistem elektronik. Hanya dengan sistem yang kuat semua bisa diatasi. Dengan pendekatan persuasif dan edukatif tidak menimbulkan keresahan dan kegaduhan,” kata Reni. 

Perempuan ini mengakui bahwa saat ini ada penghuni rusun yang sudah meningkat ekonominya tapi tetap tak malu tinggal di Rusunawa.

Untuk itu sistem harus diperkuat. Dalam aturannya setiap tiga tahun penghuni dievaluasi. Selanjutnya bisa diperbaharui. 

Namun, Wakil Ketua DPRD AH Thony menyebut banyaknya antrean Rusunawa menunjukkan bahwa masyarakat prasejahtera masih banyak.

Tantangan pemerintah menyediakan hunian makin berat dan belum bisa menuntaskan sampai saat ini.

“Solusinya sistem dibangun selektif. Perbanyak bangun Rusunawa lagi. Bisa juga bangunkan Rusunami (rusun hak milik) untuk penghuni Rusunawa yang sudah mapan bisa prioritas,” kata Thony.

Sumber:

Solusi Antrean Rusun Capai 10.000, Banyak Warga yang Sudah Mapan Diduga masih Tinggal di Rusun – Halaman 2 – Surya (tribunnews.com)