Minimnya destinasi wisata di Surabaya membuat pihak yang berkepentingan dengan itu, berpikir. Bahkan masalah ini juga menjadi perhatian kalangan dewan.

Menurut Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025 DPRD Surabaya Reni Astuti, destinasi wisata di Surabaya justru kalah dengan Lamongan atau Batu.

“Mana destinasi wisata Surabaya? Kalaupun ada, hanya ada KBS yang kondisinya memerihatinkan, ada THR dan Pantai Kenjerang yang hanya seperti itu saja. Coba lihat Lamongan dengan WBL-nya, atau Baru dengan Jatim Park-nya,” tandas Reni.

Karena itu, Surabaya harus bisa menggali potensi kepariwisataannya. Perlu menonjolkan karakter lokal untuk dijadikan potensi wisata. Tujuannya agar destinasi wisata di Surabaya semakin banyak.

”Ada kampung pecinan di Kembang Jepun, kampung arab di kawasan Wisata Religi Sunan Ampel atau memanfaatkan keberadaan gedung kuno yang bersejarah dan masuk cagar budaya. Wisata herritage ini sangat diperlukan,” tandas Reni.

Bahkan sebagai Kota Pahlawan, kota sejarah, Surabaya perlu dilestarikan agar generasi muda mendatang tahu peninggalan kearifan lokalnya. Karena itu, Pansus juga siap mengawal kebutuhan anggaran yang diperlukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara pada APBD 2012. (dhi)