SURABAYA – Gebyar pembangunan taman kota di Surabaya mulai mendapatkan kritikan. Pasalnya, dari puluhan taman yang ada di Kota Pahlawan ternyata tidak ada satu pun yang mengandung unsur edukatif. “Kami melihat kondisi taman yang ada di Surabaya tidak menyediakan sarpras (sarana dan prasarana) untuk edukatif bagi anak. Meski penataan tamannya sudah bagus tapi tidak banyak taman di Surabaya minim akan fasilitas pendidikan,” ungkap ang­gota Kontisi C DPRD Surabaya Reni Astuti, Minggu (16/9).

Dia mengatakan, akibatnya taman yang ada lebih banyak digunakan oleh kalangan anak-anak muda untuk kegiatan-kegiatan negatif. Bahkan di taman-taman tersebut masih sering dijumpai para pelajar yang bolos sekolah. Tidak hanya itu, taman-ta- man di Surabaya kalau malam juga masih banyak yang digunakan pasangan muda- mudi untuk berpacaran. Bahkan terkadang mereka melakukan tindakan asusila. Reni mengatakan sebenarnya sudah ada taman yang menyediakan fasilitas mem­baca berupa perpustakaan mini, seperti yang ada di Taman Prestasi di JI. Ketabang Kali. Hanya saja, keberadaan perpustakaan tersebut kurang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. “Jadi, keberadaan taman edukatif di Surabaya belum ada,” katanya. Sejalan dengan itu, lanjut dia, pihaknya mendorong Pemkot Surabaya membangun taman edukatif seperti halnya Taman Pintar yang ada di Yogyakarta. Berdasarkan hasil kunjungannya ke Taman Pintar bebe­rapa waktu lalu, Reni menjelaskan, taman tersehut menyediakan beberapa sarana edukatif belajar bagi para pelajar, seperti halnya laboratorium fisika, kimia dan biologi.