Polwan memiliki karakter kelembutan. Abdi negara ini juga terkesan membawa kedamaian. Ini bisa menjadi modal polisi wanita memberikan kondisi kondusif di tengah pendemo. Sehingga aksi anarkis para demonstran dapat diantisipasi.

“Saya melihat peran polisi wanita untuk membangun kondisi kondusif,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, Selasa (1/9/2020).

Sehingga upaya-upaya melakukan pendekatan persuasif pendemo, Reni melihatnya perlu dilakukan. Seperti yang dilakukan waktu lalu, polwan seolah mengalihkan perhatian pendemo di DPRD Jatim, Jalan Indrapura.

Upaya tersebut cukup efektif. Apalagi saat itu polwan melantunkan Asmaul Husnal. Ini sengaja disiapkan untuk mendinginkan aksi.

“Ada juga beberapa waktu lalu dengan dzikir dan istighotsahsaya kira itu bisa memberikan kondisi kondusif,” imbuh Reni.

Namun satu sisi, aparat sebagai penengah antara kedua bela pihak juga dapat memberikan ruang masyarakat menyampaikan aspirasinya.

“Hak-hak untuk menyampaikan aspirasi  harus diberikan saluran yang baik, tapi kondisi jangan sampai ada kericuhan,” tutur Reni.

Di masa pandemi Covid-19, peran pengabdi negara sangat penting guna membantu pemerintahan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Baik dengan melakukan sosialisasi protokol kesehatan.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengucapkan dirgahayu polwan.
“Dirgahayu polisi wanita yang ke-72, semoga makin tangguh di masa pandemi. Kita mengucapkan terima kasih atas pengabdian, pelayanan selamanya. Terus berikan kualitas prima untuk ketertiban dan keamanan Kota Surabaya,” pungkas Reni.

Sumber :

https://memorandum.co.id/wakil-ketua-dprd-kota-surabaya-dirgahayu-ke-72-polwan-semakin-tangguh-di-masa-pandemi-covid-19/